Menurut laporan IQNA, acara live Shubh wa Omid cannel Al-Quran dan TV Maarif yang diselenggarakan Kamis pagi (1/1/2015) dengan dihadiri Hamid Sabir Farzam, Sekretaris Musabaqoh Intenrasional Al-Quran Kelima Para Mahasiswa, dengan topik mendeskripsikan program-progam musabaqoh periode ini.
Sabir Farzam berkenaan dengan kehadiran negara-negara dalam musabaqoh ini mengatakan, “Kami menjamu 47 negara dalam musabaqoh ini, namun dengan aktifitas-aktifitas yang telah dilakukan oleh sekretariat musabaqoh, kurang lebih telah melakukan surat menyurat dengan 107 negara dan 77 negara menyatakan kesiapan untuk mengenalkan delegasi supaya hadir dalam musabaqoh.”
Penyelenggarakan Ujian Masuk Musabaqoh untuk Pertama Kalinya
Ketua Organisasi Aktivitas Al-Quran Akademik Negara dengan menegaskan bahwa dalam empat periode sebelumnya kami memiliki perkembangan kuantitas, mengungkapkan, poin yang sangat penting dalam periode musabaqoh ini adalah bahwa ujian masuk diselenggarakan secara maya khusus para partisipan.
Sekretaris Musabaqoh Internasional Al-Quran Kelima Para Mahasiswa Muslim melanjutkan, dengan demikian sejak semula sudah dilakukan ujian masuk dikalangan 77 negara ini dan para kompetitor yang memiliki kriteria cukup diundang untuk hadir dalam musabaqoh ini.
Ketua Organisasi Aktivitas Al-Quran Akademik Negara dengan menegaskan bahwa kurang lebih 52 negara telah memiliki kriteria cukup menambahkan, namun karena sebagian problem seperti kondisi sakit yang ada dalam sebagian negara-negara eropa dan sebagian juga karena tidak adanya koordinasi dengan negara asal, maka dalam periode ini kami hanya menjamu 47 negara saja.
“Karena musabaqoh dalam dua jurusan lengkap dan tilawah, maka setiap negara dapat mengirimkan maksimal dua kompetitor saja; dengan demikian negara-negara ini memiliki kompetitor dalam dua jurusan dan sebagian negara juga hanya memiliki satu jurusan saja. Dari negara Iran juga yang ikut dalam musabaqoh ini hanya dua partisipan yakni Muhammad Majd dalam jurusan hafalan lengkap dan Wahid Khazai dalam jurusan tilawah,” tegasnya.
Tim Juri Musabaqoh Terdiri dari Delapan Negara
Sabir Farzam menjelaskan, tim juri termasuk negara Iran, terdiri dari tujuh negara, Iran, Mesir, Suriah, Lebanon, Irak, Turki dan Indonesia, dimana para juri ini hadir dalam jurusan suara, tajwid, nada, wakaf dan ibda', dan keindahan hafalan.
Dia dalam menjawab pertanyaan presenter program ini terkait perbedaan periode ini dengan periode-periode sebelumnya mengintroduksikan, perlu diingat bahwa musbaqoh internasional Al-Quran juga diselenggarakan di negara-negara lainnya, dan bisa jadi saya paparkan kurang lebih ada 10-12 musabaqoh internasional Al-Quran, namun kesemua musabaqoh ini dikenal dengan nama negara tersebut; seperti musabaqoh internasional Al-Quran Arab Saudi, Malaysia, Mesir dan lain-lainnya, namun satu-satunya musabaqoh dimana taraf kelompoknya adalah kelompok mahasiswa dalam dunia Islam dan yang membidik taraf cendekiawan adalah musabaqoh ini, sebagaimana terlihat dari nama musabaqoh ini.
Sekretaris Musabaqoh Internasional Al-Quran Kelima Para Mahasiswa Muslim dengan menegaskan bahwa sudah pasti para partisipan dalam musabaqoh Internasional Al-Quran Para Mahasiswa Muslim harus berasal dari mahasiwa menambahkan, di negara Iran juga terdapat musabaqoh Al-Quran, yang diselenggarakan oleh lembaga Wakaf dan Khairiyah.
Sekretaris Eksekutif IQNA dengan mengisyaratkan bahwa musabaqoh Intrnasional Al-Quran Para Mahasiswa Muslim diselenggarakan dua tahun sekali melanjutkan, musabaqoh ini memiliki kredibilitas dan urgensitas tersendiri dalam dunia Islam, dikarenakan kami tidak memiliki sebuah contoh dalam Islam, yang membidik tingkat universitas.
“Sejak tahun 2006, sekretariat musabaoh ini dibentuk di Jihad Akademik, dimana periode pertama kalinya diselenggarakan di Isfahan, dengan dihadiri 30 negara dan dalam empat periode sebelumnya kami memiliki kuantitas yang baik dan lambat laun jumlah negara partisipan semakin bertambah dan banyak para kompetitor yang ikut hadir dan dalam tingkat internasional juga sudah dilakukan slogan-slogan lazim dan musabaqoh ini sudah menemukan kedudukan layaknya,” tambahnya.
Tahun ini Tujuan Utamanya adalah Meningkatkan Kualitas Musabaqoh
Ketua Organisasi Aktivitas Al-Quran Akademik Negara menegaskan, tahun ini tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas musabaqoh, dimana kurang lebih sudah kita dapatkan; sebagaimana kami sudah meneyelenggarakan ujian masuk dalam bagian hafalan dan tilawah, sementara dalam periode-periode sebelumnya hanya orang-orang dengan tolok ukur peringkat di negara mereka bisa ikut hadir dalam musabaqoh ini.
Sabir Farzam mengungkapkan, kami juga memiliki program-program sampingan disamping musabaqoh seperti pembahasan penelitian dan musabaqoh penulisan makalah dan tesis, di antaranya adalah pelaksanaan dua konferensi internasional penelitian. Salah satu konferensi ini diselenggarakan dengan topik, Persatuan Islam dalam Perspektif Al-Quran, Jumat (2/12/2015) dari pukul 18.00-21.00 dan lainnya konferensi Studi Interdisipliner Al-Quran dengan menegaskan masalah-masalah metodologi yang diselenggarakan pada hari Sabtu (3/1/2015) di auditorium konferensi menara Milad.
Dia mengintroduksikan, pelbagai makalah sudah dikirim ke sekeretariatan, dimana pada hari tersebut lewat pemaparan ringkasan sebagian makalah-makalah terbaik, kita juga akan memanfaatkan kehadiran para dosen domestik dan internasional yang memiliki aktivitas terkemuka dalam ranah ini.
Sekretaris Musabaqoh Internasional Al-Quran Para Mahasiswa Muslim dengan mengisyaratkan konferensi internasional studi interdisipliner dengan menegaskan masalah-masalah metodologi mengatakan, “Ini adalah untuk pertama kalinya membahas topik semacam ini.”
Dalil Dipilihnya Slogan Al-Quran Penyeru Kasih Sayang; Persatuan dan Kemuliaan Manusia
Sabir Farzam dalam menjawab sebab dipilihnya slogan Al-Quran Penyeru Kasih Sayang; Persatuan dan Kemuliaan Manusia untuk periode musabaqoh ini menegaskan, bersamaannya musabaqoh dengan Minggu Persatuan dan dari satu sisis urgensitas melawan gerakan takfiri dan penyelewengan yang muncul dalam beberapa tahun terakhir dan menunjukkkan citra yang tidak benar dan radikalisme tetang Islam menyebabkan kami memilih slogan ini, dimana dalam pertemuan internasional Al-Quran akan mengubah ruang ini dan menjelaskan bahwa Al-Quran adalah kitab kasih sayang dan persatuan dan dari satu sisi penutupan musabaqoh bersamaan dengan dimulainya minggu persatuan.
Ketua Organisasi Aktivitas Al-Quran Akademik Negara terkait seminar studi interdisipliner Al-Quran Al-Karim juga mengatakan, sejumlah universitas, kelompok dan penelitian yang telah meneliti secara spesialis dalam ranah ma'arif dan Ulumul Quran, sekumpulan universitas dan penelitian juga telah melakukan penelitian dalam ilmu-ilmu lainnya, tujuan kami adalah kami dapat menciptakan koneksi yang baik antara jurusan Ulumul Quran dan dengan jurusan-jurusan aplikasi universitas lainnya.
Memperhatikan Metodologi Studi Interdisipliner Al-Quran
Dia melanjutkan, dengan melakukan kajian, maka kami sampai pada kesimpulan bahwa sebab tidak adanya taufik dalam ranah ini adalah pembahasan metodologi; yakni pembahasan metode-metode penelitian yang kami miliki dalam jurusan-jurusan Ulumul Quran dan ma'arif Islam sedikit berbeda dengan metode-metode penelitian jurusan lainnya, khususnya aplikasi humaniora seperti ilmu sosial, metodologi dan manajemen dan karena kami tidak memiliki metode yang tepat dan kesamaan antara dua ilmu ini, maka aktifitas-aktifitas yang dilakukan disamping bernilai, namun tidaklah terlalu efektif.
Sekretaris Musabaqoh Internasional Al-Quran Kelima Para Mahasiswa Muslim menambahkan, dengan dalil inilah dalam musabaqoh ini kami menyelenggarakan konferensi untuk pertama kalinya dimana kami mengkaji studi interdisipliner yang terlaksana sampai sekarang ini dalam aspek metodologi. Insyaallah dengan kajian-kajian yang dilakukan oleh para dosen dalam ranah ini, kita akan dapat sampai pada sebuah metode penelitian gabungan antara Ulumul Quran dan ilmu-ilmu lainnya, dimana kita juga dapat mendukungnya dan ini merupakan salah satu dari tujuan konferensi yang diselenggarakan selain Musabaqoh Internasional Al-Quran Para Mahasiswa.
Di penghujung dia mengintroduksikan, sekretariat musabaqoh ini yang ada dalam Organisasi Aktivitas Al-Quran Akademik negara yang berafiliasi dengan Jihad Akademik telah mengumumkan topik ini, bahwa setiap para mahasiswa dalam jurusan selain Ulumul Quran diminta menulis dan menyusun tesisnya dalam ranah Ulumul Quran dan kaitannya antara jurusannya dengan Ulumul Quran, baik dalam ranah pengenalan para guru bimbingan dan penasehat dan juga dalam aspek keuangan akan didukung.
Dituturkan, acara TV Shubh wa Omid adalah aktifitas dari kelompok dukumenter dan sosial cannel Al-Quran dan TV Maarif, yang ditayangkan oleh penyelenggara Parwis Amiri dan Sayid Afdhal Mir Lauhi sampai hari Kamis, dari pukul 7:00-8.:40 di cannel TV ini.
Perlu diingat, acara pembukaan Musabaqoh Internasional Al-Quran Kelima Para Mahasiswa Muslim diselenggarakan hari ini, pukul 15: 30 di auditorium konferensi internasional menara Milad. Musabaqoh yang diselenggarakan dua tahun sekali ini diselenggarakan dengan diprakarasai oleh Organisasi Aktivitas Al-Quran Akademik Negara yang berafiliasi dengan Jihad Akademik, dengan dihadiri oleh 66 partisipan dari 47 negara, yang akan terus berlangsung selama empat hari sampai tanggal 4 Januari.