IQNA

Muhammad Niyadzi:

Suara “Allah, Allah” Masyarakat Iran sangat Sejuk dan Mensuport Qari/ Harus Berjerih Payah untuk Kelanggengan Hafalan

9:58 - January 04, 2015
Berita ID: 2670590
IRAN - Hafiz Al-Quran Mesir partisipan Musabaqoh Internasional Al-Quran Kelima Para Mahasiswa Muslim mengatakan, “Musabaqoh Iran adalah satu-satunya musabaqoh yang ketika sang qari membaca Bismillahirrahman ar-Rahim mendapatkan suport “Allah”, “Allah” dari para hadirin yang ada di majelis.”

Menurut laporan IQNA, Musabaqoh Internasional Al-Quran Kelima Para Mahasiswa Muslim diselenggarakan pada Kamis (1/1/2015), dengan dihadiri oleh 72 partisipan dari 47 negara dunia di auditorium konferensi Internasional menara Milad, Tehran.
Musabaqoh yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali ini, terselenggara dengan diprakarsai Organisasi  Aktivitas Al-Quran Akademik Negara yang berafiliasi dengan Jihad Akademik akan terus berlanjut sampai hari Minggu (4/1/2015), yang mendapat sambutan luas dari para pejabat dan masyarakat. Di sini kita akan berbincang-bincang dengan Muhammad Niyadzi Muhammad Abdul Aziz, kompetitor musabaqoh dalam jurusan hafalan lengkap Al-Quran Al-Karim.

IQNA: Perkenalkan diri Anda dan sekarang ini Anda mengambil jurusan apa?
Saya berumur 26 tahun dan lahir di propinsi al-Sharqiyyah Mesir.  Saya menyelesaikan jurusan tilawah Al-Quran di universitas al-Azhar dan mendapatkan ijazah master tilawah Al-Quran di universitas ini dan selain itu saya juga memiliki lisensi tablig Islam dan sekarang ini saya sedang belajar dalam jurusan penelitian Islam dalam bahasa Inggris.

IQNA: Sejak kapan Anda memulai menghafal Al-Quran Al-Karim dan siapakah ust Anda dalam masalah ini?
Saya memulai hafalan Al-Quran Al-Karim ketika berumur 3,5 tahun. Sejak kecil ketika mulai berbicara, dengan support ayah, Saya juga memulai menghafal  dan saya menghafal seluruh Al-Quran ketika masih berumur tujuh tahun. Ust hafalan Al-Quran saya adalah ayah saya sendiri dan setelah hafalan Al-Quran, saya didampingi ayah memasuki markas hafalan Al-Quran secara spesialis.
Ayah saya, Niyadzi Muhammad Abdul Aziz, Ketua Himpunan Tilawah Al-Quran di Mesir dan setelah hafal seluruh Al-Quran di umur 7 tahun, saya memasuki perpusatakaan-perpustakaan Al-Quran di Mesir, yang sekarang ini perpustakaan-perpustakaan Al-Quran tersebut sudah tidak ada lagi.
Saya menetap di perpustakaan-perpustakaan Al-Quran ini sampai umur 10 tahun dan dari umur 10 tahun ayah mengirim saya ke markas-markas yang lebih spesialis, karena dia tidak mengajari saya hukum-hukum Al-Quran dan tajwid dia hanya sekedar mengajari kan hafalan semata, yang mana Muhamamd Abu Halawah adalah guru pertama saya dalam ranah ini, dengan pengawasannya saya mendapatkan lisensi tajwid Al-Quran. Kemudian Abdur Rahim Muhammad Habib memberi saya lisensi tilawah dengan metode Hafsh dari ‘Ashim.

IQNA: Umur berapa Anda ikut berpartisipasi dalam musabaqoh untuk pertama kalinya?
Sejak umur delapan tahun untuk pertama kalinya saya hadir dalam musabaqoh domestik dan setelah ini saya ikut berpartisipasi di tingkat propinsi dan selanjutnya tingkat nasional. Saya menyabet juara pertama dalam musabaqoh-musabaqoh tersebut. Dimana sejak delapan tahun ke atas saya sudah ikut berpartisipasi dalam lima musabaqoh nasional dan kesemuanya saya meraih peringkat pertama dalam jurusan hafalan.

IQNA: Tolong sebutkan kehadiran Anda dalam musabaqoh nasional?
Saat musabaqoh nasional tersebut, gambar-gambar saya mulai ditayangkan di cannel-cannel domestik dan TV Mesir dan seketika itu suara saya juga diputar  di semua tempat dan lambat laun saat saya sudah populer di Mesir, akhirnya diundang untuk dikirim ke musabaqoh internsional, dimana salah satunya adalah negara Turki dan saya diundang untuk melaksanakan dalam majelis keharmonisan dengan Al-Quran Al-Karim dan setelahnya adalah The Dubai International Holy Quran Award (DIHQA), saya meraih juara kedua dalam jurusan hafalan.
Demikian juga, sewaktu berumur 15 tahun, saya diundang sebagai imam jamaah untuk melaksanaakn salat Tarawih dan dua kali setahun saya pergi ke Kuwait untuk melaksanakan salat Tarawih, sebagai tamu dan bukan sebagai kompetitor, pada tahun 2008 untuk kedua kalinya saya datang ke Iran untuk berpartisipasi dalam Musabaqoh Internasional Al-Quran Para Mahasiswa Muslim dan demikian juga saya pernah melawat ke Cina dan di situ menjadi imam jamaah untuk melaksanaakan salat Tarawih ke negara Jordania dan Brazil.

IQNA: Bisakah sedikit Anda jelaskan tentang berografi keluarga Anda? Apakah dalam keluarga Anda selain dari ayah, ada anggota lain yang juga berpartisipasi dalam aktivitas Al-Quran?
Saya belum menikah dan saya memiliki 3 saudara perempuan; saudara perempuan besar saya yang sudah menikah adalah seorang hafizah lengkap Al-Quran, dua saudara perempuan yang lebih kecil dari saya, yaitu yang berumur 15 tahun juga seorang hafizah Al-Quran, namun satunya yang kurang dari lima tahun yang baru-baru saja memulai hafalan Al-Quran hanya hafal sebagian Al-Quran, pamanku juga seorang hafiz Al-Quran, namun ibuku dikarenakan tidak sekolah, dia tidak dapat membaca Al-Quran, dan kami ketika mengulang ayat-ayat, saya bacakan untuk ibu saya.
Ayah saya mengajar jurusan sastra Arab dan ketika melihat kesukaan dan tendensi kami terhadap hafalan Al-Quran dan memulai hafalan Al-Quran dari anggota keluarganya, maka dia memahami potensi ini Al-Quran dapat diajarkan, dan lambat laun meluncurkan yayasan Al-Quran di rumahnya dan yayasan ini tidak memiliki nama, namun rumah ayah saya dikenal sebagai sebuah markas Al-Quran, dimana masyarakat dari pelbagai tempat datang dan dengan keinginan dan intensi ikut berpartisipasi dalam kelas-kelas yang diselenggarakan secara gratis.

IQNA: Bagaimanakah Anda mengenal aktivitas-aktivitas Al-Quran Iran?
Sewaktu saya memulai aktivitas Al-Quran dengan ayah, saya mencari cannel parabola yang menayangkan acara-acara Al-Quran dan dalam cannel-cannel Arab, demikian juga saya melihat cannel-cannel parabola yang memperlihatkan acara-acara Al-Quran Republik Islam Iran lewat Hotbird dan lewat ini saya mengenal aktivitas-aktivitas Al-Quran masyarakat Iran.

IQNA: Bagaimanakah opini para hafiz dan qari Mesir terkait Aktivitas Al-Quran Iran?
Di Mesir, semua qari dan hafiz yang sudah popular ingin sekali meskipun sekali untuk bisa melawat ke Iran. Karena sambutan semua masyarakat Iran terhadap Aktivitas-aktivitas Al-Quran sangat spektakuler dan menunjukkan kecintaan dan atensinya, yang mensuport para qari dan hafiz dan satu-satunya negara yang saya ketahui ketika dilantunkan Basmalaalh disuport dengan “Allah”, “Allah” oleh para hadirin dan para pendengar yang ada di majelis dan menyenangkan qari ini dan menyebabkan sang qari bersemangat untuk melantunkan dengan sebaik mungkin.

IQNA: Tolong jelaskan tentang motode hafalan Anda?
Asas hafalan Al-Quran dimulai dari pertama Al-Quran sampai akhir dan kadar hafalan ayat tergantung potensi sang penghafal; dimulai dari dua baris sampai tiga baris dan sampai beberapa halaman. Pertama-tama saya memulai dari tiga baris, saya menghafal tiga baris, namun sampai pada akhirnya saya juga menghafal dua halaman dalam satu hari.
Para murid-murid ayahku, yang sebagian dari mereka adalah orang-orang yang jenius, semisalnya salah satu dari murid ayah saya yang berumur 17 tahun dan mengulang hafalannya dengan saya menghafal Al-Quran sepanjang 9 bulan dan mendapatkan ijazah mengajar hafalan dan tajwid.
Potensi ayahku sangatlah tinggi,  yang mana disamping aktivitasnya juga mendapatkan undangan dari pelbagai negara untuk hadir di negara-negara mereka dan mengajari hafalan Al-Quran al-Karim anak-anak mereka dan bahkan juga memiliki lawatan-lawatan ke negara-negara tersebut untuk masalah ini.

IQNA: Apalah Anda juga menguasai konsep dan tafsir Al-Quran secara spesialis dan lengkap?
Ketika saya merampungkan pelajaran saya dalam jurusan penelitian-penelitian Islam dalam bahasa Inggris, kemudian saya melanjutkan pelajaran dalam jurusan tafsir secara spesialis dan untuk sekarang ini saya menguasai konsep dan tafsir Al-Quran dalam batas biasa.

IQNA: Tolong jelaskan aktivitas sosial Anda?
Sekarang ini saya adalah seorang peneliti dan saya melewatkan banyak waktu di masjid sebagai imam jamaah masjid Imam Husein (As), masjid Syiah Mesir.

IQNA: Apa pendapat Anda terkait hafalan Al-Quran lewat dunia maya dan apakah di Mesir juga terdapat hafalan metode-metode yang bermacam-macam?
Kami tidak yakin terhadap ajaran dan pendidikan dunia maya, karena kami meyakini untuk menghafal Al-Quran harus memberikan jiwa, hati dan waktu dan mempelajarinya dengan sangat sukar dan metode ini tidak diperbolehkan untuk kami dan kami tidak diizinkan untuk menghafal Al-Quran dengan memasuki dunia maya. Kami memiliki pepatah, “Sesuatu yang mudah didapat, juga akan pergi dengan mudah”.

IQNA: Anda bertaklid kepada qari Mesir mana dalam tilawah hafalan?
Ada lima qari besar dan popular di Mesir, dimana semua hafiz dan qari Mesir mengikuti lima orang ini, yaitu Syaikh Musthafa Ismail, Syaikh Muhammad Sadiq Manshawi, Syaikh Muhammad Raf’at, Syaikh Mahmud Ali al-Banna’, Syaikh Abdul Basit Muhamamd Abdul Shamad, dan saya mengikuti kesemuanya dan saya sangat menguasai metode hafalan dari setiap lima orang tersebut, dan saya membuat sebuah gaya yang spesial dari lima gaya ini, yang merupakan ciri khas saya.

IQNA: Di penghujung, apakah Anda memiliki kenangan dari perjalanan Anda ke Iran?
Saya mendengar bahwa masyarakat Iran tidak perhatian dengan Al-Quran, namun lawatan saya ke Iran merubah perpektif saya terhadap masyarakat Iran, dimana ini adalah kenangan saya yang paling besar dan paling manis.
Saya sudah dua tahun tidak melakukan lawatan ke luar negeri, namun saat saya mengetahui akan diselenggarakan Musabaqoh Internasional Al-Quran Para Mahasiswa akan diselenggarakan di Iran, maka saya meninggalkan ujian semester akhirku dan datang ke Iran.
Seandainya saya menyelesaikan ujian universitas ini, maka saya akan masuk ajaran kelima jurusan telaah dan penelitian Islam, namun sekarang ini dikarenakan tidak dapat memberikan ujian maka terpaksa saya harus bersabar satu tahun lagi dan tinggal di tahun keempat dan di tahun mendatang saya akan memberikan ujian. Tahun ini saya telah memprogram Al-Quran untuk saya dan  hendak melakukan aktivitas yang berkaitan dengannya.

2670561

Kunci-kunci: quran
captcha