Muhammad Husaini Mahmur, Delegasi Negara Mayalsia dalam Jurusan tilawah Musabaqoh Internasional Al-Quran Kelima Para Mahasiswa Muslim saat wawancara dengan IQNA, dengan menjelaskan hal ini mengatakan, “Sebelumnya saya berpartisipasi dalam musabaqoh-musabaqoh domestik Malaysia, namun ruang musabaqoh internasional sangatlah berbeda, dan khususnya pengalaman hadir di Iran bagi saya adalah hal yang sangat berharga dan adapun yang dapat dilihat dengan jelas di sini adalah atensi terhadap Al-Quran menjadi prioritas utama kehidupan masyarakat dan para pejabat.”
Dia (23 tahun) memulai pembelajaran Al-Quran secara profesional sedari umur 10 tahun dan support dan dukungan kedua orang tuanya merupakan faktor yang sangat efektif dalam kelanggengan aktivitas-aktivitas Al-Qurannya.
“Saya belajar tilawah didampingi banyak guru dan saya sangat terpengaruh dengan tilawah Ust. Ahmad Nuaina, qari terkemuka Mesir dan setiap hari saya selalu mendengarkan tilawah ustad Mesir ini supaya dapat memperbaiki bacaan tilawah saya,” tambahnya.
Dia dengan mengucapkan rasa terimakasih kepada para penyelenggara musabaqoh dan para pejabat Republik Islam Iran dalam program kompetisi, mendeskripsikan tingkat kualitas dan kompetisi sangatlah baik dan menambahkan, kehadiran secara besar-besaran dan sambutan yang sangat baik para qari dan hafiz mahasiswa terhadap musabaqoh akan menyebabkan penyebaran kebudayaan Al-Quran dan peningkatan ilmu Ulumul Quran di majelis-majelis universitas penjuru dunia, karena para qari dan hafiz dapat mentransfer pengalaaman-pengalaman berharganya dari partisipasi dalam musabaqoh ini ke majelis-majelis Al-Quran negaranya.
Dia yang untuk pertama kalinya ikut berpartisipasi dalam musabaqoh internasional Al-Quran, dalam menjawab pertanyaan terkait prestasi-prestasi penyelenggaraan Musabaqoh Internasional Al-Quran Para Mahasiswa Muslim mengatakan, “Prestasi terpenting hadir dalam majelis-majelis Al-Quran dan tukar pendapat dengan kaum muslimin dari seluruh penjuru dunia adalah memahami ajaran-ajaran Al-Quran dalam tafsir dan tilawah, karena Al-Quran mengajarkan kita bahwa masalah dan pertanyaan-pertanyaan kita hanya ditindak lanjuti dengan niat yang baik dan mencari perdamaian dan menjahui segala bentuk perselisihan.”