Muhammad Basim Sanduq, qari suriah saat wawancara dengan IQNA, dengan menjelaskan hal ini mengatakan, “Penyelenggaraan Musabaqoh Internasional Al-Quran memiliki peran yang sangat urgen dalam mengokohkan, menginstitusionalisasikan dan integrasi di kalangan kaum muslimin.”
Dia selaku delegasi negara Suriah yang hadir dalam Musabaqoh Internasional Al-Quran Kelima Para Mahasiswa Muslim di Tehran menegaskan, penyelenggaraan musabaqoh Al-Quran dan perkumpulan para qari dan hafiz akan menyiapkan kesempatan saling tukar pengalaman Al-Quran dengan pelbagai kebudayaan dan mengenalkan persamaan-persamaan antar mazhab Islam, dimana hal ini sangat efektif sekali dalam mengokohkan persatuan umat Islam dengan poros Al-Quran.
Muhammad Basim Sanduq menegaskan, penyelenggaraan musabaqoh Al-Quran, itupun juga dalam tingkat Internasional telah menyiapkan kesempatan pertemuan dan pengenalan pelbagai kebudayaan untuk orang-orang, dan sekarang ini menciptakan kesempatan semacam ini yang memiliki efektivitas lebih dalam memahami Al-Quran Al-Karim dan tadabur dalam kitab samawi ini sangatlah penting nan urgen.
Selanjutnya, qari Suriah ini dengan mengisyaratkan aktivitas-aktivitas Republik Islam Iran dalam ranah aktivitas-aktivitas Al-Quran mengintroduksikan, negara Iran dalam penyelenggaraan musabaqoh internasional Al-Quran lebih bergegas ketimbang negara-negara lainnya dan menyelenggarakan musabaqoh dalam tingkat yang sangat tinggi dan maju.
“Penyelenggaraan musabaqoh dan perkumpulan para kompetitor dari pelbagai negara dengan pelbagai kebudayaan dianggap sebagai hal yang penting dalam persatuan, integritas kaum muslimin, itupun dalam kondisi sekarang ini yang dihadapi oleh kawasan dan pelbagai kelompok untuk menciptakan konflik dan perselisihan di kalangan kaum muslimin,” tambahnya.
Muhammad Basim Sanduq menegaskan, musabaqoh internasional Al-Quran Al-Karim yang diselenggarakan dengan poros Al-Quran akan menyebabkan pengaplikasian ajaran-ajaran kitab suci ini dalam kehidupan, dimana hal ini sangat efektif dalam memahamkan dan mengenalkan persamaan satu sama lainnya dan juga mencabut perselisihan.
Selanjutnya, dia mengisyaratkan kondisi negara Suriah sekarang ini dan mengaskan, adapun yang dilakukan oleh para kelompok takfiri sekarang ini di dunia Islam, khususnya di negara Suriah dikarenakan tidak adanya saling memahami satu sama lain dan bersikeras dalam merealisasikan hasrat-hasratnya, dengan demikian penyelenggaraan musabaqoh Al-Quran di tingkat internasional akan menyiapkan kesempatan ini kepada kita, dimana kita lebih banyak mendengarkan satu sama lain dan saling lebih mengenal dan kita mendapatkan persamaan-persamaan satu sama lainnya, dimana hal ini akan menambah persatuan kaum muslimin.
Selanjutnya, qari Suriah ini dengan mengisyaratkan komite juri Musabaqoh Internasional Al-Quran Kelima Para Mahasiswa Muslim yang baru saja diselenggarakan di Tehran mengintroduksikan, musabaqoh Al-Quran ini berbeda dengan musabaqoh-musabaqoh lainnya, dan adapun yang membedakan musabaqoh ini dengan kompetisi-kompetisi lainnya adalah adanya komite juri spesial dan handal.
“Dalam musabaqoh-musabaqoh lain, para anggota komite juri berasal dari negara-negara terbatas, namun dalam musabaqoh Al-Quran ini kita menyaksikan kehadiran para juri dari pelbagai negara, dimana hal ini tidak diragukan lagi memiliki peran yang sangat penting dalam penjurian detail dan adil,” tambahnya.
Selanjutnya, dia mengisyaratkan buku panduan kaidah, pokok dan kondisi para juri yang dibagikan dikalangan para kompetitor dan mengintroduksikan, pembagian buku panduan ini menunjukkkan akan tingkat tinggi kejelian dan keadilan dalam penjurian musabaqoh ini.
Di penghujung, Muhammad Basim Sanduq menegaskan, penyelenggaraan musabaqoh dalam tingkat yang sangat tinggi, namun dalam ranah pembagian waktu para kompetitor dan isitrahat mereka juga harus lebih diperhatikan, dikarenakan hal ini akan menyebabkan keletihan mereka dan akhirnya akan memiliki peran dalam pelaksanaan tilawah mereka.
Perlu diingat, Musabaqoh Internasional Al-Quran Kelima Para Mahasiswa Muslim diseleggarakan tanggal 1-4 Januari, dengan dihadiri para qari dan hafiz 47 negara di auditorium menara Milad, Tehran.