Mahathir Mohamad, Mantan Perdana Menteri Malaysia dalam acara pembukaan proyek Satu Ruh Satu Al-Quran di Kuala Lumpur mengatakan, “Sebelumnya tidak ada perdebatan terkait ajaran-ajaran Islam, namun sekarang ini telah dipaparkan pelbagai interpretasi dari Al-Quran, dimana sebagian darinya tidak memiliki landasan agama,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Daily Express.
“Mereka berusaha keras sehingga dengan tafsir-tafsir ini mereka memaparkan citra lalim, tidak logis dan ketidak moderatan Al-Quran dan agama Islam, dimana masalah ini menyebabkan kekhawatiran para non muslim terkait Islam, sementara hakikatnya adalah satu hal yang lain,” tambahnya.
Dalam proyek Satu Ruh Satu Al-Quran, disamping terjemahan-terjemahan pelbagai bahasa, dibawah sebagian ayat-ayat Al-Quran yang akhir-akhir ini disalah gunakan akan dipaparkan penjelasan-penjelasan, sehingga mencegah munculnya gambaran-gambaran salah, khususnya di benak para non muslim.
Mantan Perdana Menteri Malaysia meminta kaum muslimin untuk mencegah kebingungan mereka dengan harus kembali kepada Al-Quran dan tidak merasa yakin dengan semua tafsir-tafsir.
Dia menambahkan, kami terbagi menjadi beberapa kelompok dan saling menuduh ketidak musliman dan masalah ini menunjukkkan akan urgensitas kembali kepada Al-Quran, telaah dan tadabur terhadap Al-Quran.