“Ahmed Marabet adalah polisi yang ceria, dimana teman-temannya menyebutnya sebagai manusia yang benar, dicintai, sangat bersahabat dan patut dipuji,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Telegraf.
Dalam sebuah video yang dipublikasikan dari serangan orang-orang bersenjata ke kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Marabet menjadi target oleh salah seorang bersenjata.
Kemudian, seorang bersenjata mendekat ke arah Ahmed, yang berseragam polisi dan ia berkata, apakah kamu hendak membunuhku? dan seketika itu juga ia ditembak di bagian kepalanya.
Ahmed adalah warga Perancis asli. Dia sebagai seorang inspektur, berkhidmat selama 8 tahun di pasukan polisi.
Keluarga Ahmad mengumumkan bahwa mereka hendak menguburkannya di pekuburan besar muslim di timur laut Paris.
Hari Rabu (6/1/2015), sejumlah teroris bersenjata menyerang kantor majalah Charlie Hebdo Perancis, yang sebelumnya telah memublikasikan karikatur penistaan anti-Islam dan kaum muslimin dan sedikitnya 12 orang terbunuh sehingga lebih memicu pemikiran umum anti kaum muslimin.
Lewat serangan teroris ini, para pemimpin muslim seluruh dunia lewat kecaman tindakan-tindakan teroris semacam ini mengumumkan bahwa para teroris tidak boleh dikaitkan dengan Islam.
Sementara media-media dengan cepat mengkaitkan tindakan serangan teroris ini dengan Islam, namun dari sisi lain tidak mengucapkan salah seorang polisi muslim ikut terbunuh dalam peristiwa ini.