Majid Saidi Niku, qari Al-Quran dan mahasiswa jurusan farmasi di kota Marburg di bagian pertama wawancaranya dengan IQNA mengisyaratkan peranan penting para dosen undangan dari Iran dalam penyebaran aktivitas-aktivitas Al-Quran Jerman dan menegaskan bahwa dengan mengundang para dosen terkemuka dari Iran seperti Abul Qasimi, Shah Miveh dan Dr. Pirouzmand pada tahun-tahun terakhir dari markas Islam Imam Ali (As) Hamburgh, motivasi para remaja untuk berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas Al-Quran di Jerman semakin bertambah.
Kedudukan Al-Quran di Universitas-universitas Jerman
Saidi Niku di bagian kedua wawancaranya mengisyaratkan kedudukan Al-Quran di universitas-universitas Jerman dan mengatakan, “Ironisnya, program-program Al-Quran di universitas-universitas Jerman tidak memiliki kedudukan khusus. Kaum muslimin Jerman sekarang ini berupaya menjadikan Islam dan Al-Quran sebagai bagian dari program-program universitas, dimana lambat laut peristiwa ini akan terealisasi. Mayoritas para mahasiswa ini adalah muslim, dimana mereka sebagai seorang duta berupaya mendakwahkan Islam dan Al-Quran dan mengajak para mahasiswa non muslim untuk memeluk Islam dan mengenalkan Al-Quran. Mahasiswa muslim untuk sekarang ini mengalami kendala seperti tidak adanya tempat salat di universitas, dimana Alhamdulillah di sebagian universitas terdapat ruangan dari ketua universitas diberikan untuk para mahasiswa muslim, sehingga mereka dapat menunaikan kewajiban-kewajiban agamanya.
Adanya Perbedaan antara Islam Hakiki dan Islam Salafi di Masyarakat Jerman
Qari Al-Quran Al-Karim ini mengatakan, “Ironisnya, kelompok teroris dan kelompok-kelompok seperti wahabi dan salafi di Jerman dalam mendakwahkan hakikat Islam sangatlah bermasalah dan mereka mendakwahkan secara tidak benar tentang Islam. Kelompok ini dengan sepak terjang non Islami dan dengan lahiriah yang tidak terpuji menjauhkan masyarakat dari Islam dan meneror masyarakat Jerman Kristiani dan para non muslim. Kelompok-kelompok ini berupaya menarik simpati dan ironisnya banyak sekali dari para remaja muslim dan non muslim diajak memeluk Islam palsu sampai-sampai sebagian orang-orang ini, dimana barang kali kurang dari satu tahun mendapatkan Islam palsu ini pergi ke Suriah dan Irak kemudian bersama kelompok-kelompok teroris ini membunuh masyarakat teraniaya negara-negara tersebut.”
“Patut disyukuri bahwasanya masyarakat Jerman adalah masyarakat yang sadar dan banyak sekali dari mereka yang memisahkan antara Islam hakiki dengan Islam salafi dan wahabi juga pada tahun-tahun terkahir banyak sekali dari mereka yang mencari Islam sejati, sehingga dapat memahami bahwa agama terang Islam ini agama seperti apa. Aktivitas-aktivitas muslim di Jerman pada tahun-tahun terkahir semakin banyak dan banyak dari mereka yang sedang berperang dengan kelompok-kelompok teroris sehingga dengan bantuan Allah dapat mendakwahkan masyarakat Jerman menuju Islam hakiki,” ucapnya.
Kelaziman Melakukan Perlawanan dengan Upaya-upaya yang Memburukkan Islam dan Al-Quran
Saidi Niku menegaskan, menurut saya sekarang ini aktivitas terbaik adalah kita menjawab propaganda-propaganda yang tidak benar terkait Islam dengan propaganda-propaganda yang benar tentang agama suci Islam. Semisalnya pada hari kelahiran Sayidah Fatimah (As), banyak sekali di kota-kota, para remaja muslim membagi-bagikan bunga-bunga di jalan-jalan Jerman, dimana tangkai-tangkai bunga ini ditempeli kertas yang bertuliskan beografi Sayidah Fatimah (As). Atau semisalnya pada hari pertama bulan Muharram mereka membagi-bagikan air mineral ditengah-tengah masyarakat, dimana disitu ditempel teks terkait Imam Husein (As) sehingga masyarakat mengenal para Imam suci (As).
Aktivitas ini sangat dipuji oleh masyarakat Jerman; sampai-sampai sebagian orang-orang ini tertarik dan senang untuk lebih mengenal dengan agama Islam dan mendapatkan jawaban-jawaban untuk pertanyaan-pertanyaannya.
Demikian juga, kaum muslimin mengajak selainnya untuk berpartisipasi dalam acara-acara masjid dan husainiyah-husainiyah sehingga mengenal lebih banyak tentangnya. Aktivitas terpenting yang sekarang ini dilakukan di markas-markas Islam adalah ceramah dengan bahasa Jerman untuk mengenalkan masyarakat dengan agama Islam sejati.
Urgensitas Pembentukan Jaringan Komunikasi untuk Mengenalkan Islam Hakiki
Di penghujung, Majid Saidi Niku menegaskan akan urgensitas febrikasi jaringan komunikasi antar kaum muslimin untuk mengenalkan Islam sejati dan mengatakan, menurut saya, aktivitas terpenting adalah menciptakan jaringan komunikasi, dimana dengan pertantara hal tersebut kaum muslimin dengan persatuan dan bantuan satu sama lain dapat melawan kelompok-kelompok teroris dan dapat mengenalkan agama suci Islam kepada masyarakat di seluruh negara dunia. Menurut saya, dengan segala fasilitas-fasilitas yang ada sekarang ini manusia dapat melakukan aktivitas-aktivitas baik.
Internet adalah satu-satunya sarana yang dengan cepat dapat menyebarkan berita dan kejadian dan menciptakan komunikasi di kalangan masyarakat. Menurut saya situs-situs yang jelas yang diperuntukkan untuk semua audien, baik muslim ataupun non muslim harus diprogram sehingga masyarakat dapat mengenal agama dan kebudayaan satu sama lain dan masalah terpenting dalam komunikasi ini adalah orang-orang yang memiliki spesialis dalam ranah agama mengemban pekerjaan ini sehingga dapat mengajarkan realitas kepada masyarakat.