“Aktivitas-aktivitas musabaqoh internasional hafalan, tilawah dan tajwid Al-Quran berhadiah Kuwait, yang dimulai sejak tanggal 1 April 2015 di Kuwait, pada hari Sabtu juga masih terus berlanjut di hotel Crowne Plaza, kawasan al-Farwaniyah, Kuwait dan para delegasi Iran melakukan kompetisi dalam jurusan hafalan seluruh Al-Quran dengan narasi Hafsh dari ‘Ashim dan tilawah,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari harian elektronik al-Bashri.
Musabaqoh internasional Al-Quran Kuwait kemarin terus berlangsung dalam dua pertemuan, dimana dalam pertemuan kedua musabaqoh ini, Peyman Ayazi dari Iran, Akbar Ali Abdullah dari Kirgizstan, Borhatuf Zakaria bin Ridha dari Rusia, Khaliq Uf Lutfullah dari Tajikistan, Muhamamd Abdullah Adam dari Sudan dan Hafiz Muhamamd Umar dari Pakistan saling berkompetisi dalam jurusan hafalan seluruh Al-Quran dengan narasi Hafsh dari ‘Ashim.
Demikian juga, dalam pertemuan kedua kemarin, Hamidreza Abbasi dari Iran, Samad Uf Islamuddin dari Tajikistan, Ashab Uf Wahita In Zaidi dari Rusia; Rahman Uf Khurshid dari Kirgizstan dan Qari Shahid Zaman bin Qadir Khan dari Pakistan saling berkompetisi satu sama lain dalam jurusan tilawah.
Begitu juga, Abdurrahman Muhammad bin Ibrahim Abu Bakar dari Sudan berkompetisi dalam jurusan tilawah sepuluh mutawatir Al-Quran dengan metode Shahibiyyah dan Durrah.
Demikian juga, dalam pertemuan pertama kemarin, Muhammad Sya’ban Ja’far dari Mesir, Ibrahim bin Isa dari Oman, Hamzah Muhammad Ahmad dari Sinegal, Abu Bakar Ali Musliyar dari India dan Sanghari Khalid dari Sahil Aj saling berkompetisi satu sama lain dalam jurusan hafalan seluruh Al-Quran Al-Karim dengan narasi Hafs dari ‘Ashim.
Dalam jurusan pertama kemarin juga Mahir al-Farmawi dari Mesir; Samaro Mustafa bin al-Hasan dari Sahil Aj; Basith Muhyiddin Koneji dari India dan Ahmad bin Rashid al-Dziyabi dari Oman saling berkompetisi satu sama lain dalam jurusan tilawah.
Hamirreza Abbasi kelahiran 1978 kota Zanjan dan sekarang ini tinggal di kota Masyhad. Dia pada tahun 2011 dikirim dalam musabaqoh internasional Al-Quran Malaysia dan dengan adanya superioritas terhadap para saingannya, menurut asumsi para guru dia diperkenalkan sebagai juara keempat.
Peyman Ayazi kelahiran tahun 1989 M tinggal di kota Mazandaran. Dia sampai saat ini dikirim dalam musabaqoh internasional Rusian, Aljazair dan Tunisia dan diputuskan pergi ke Kuwait dalam pengiriman pertama tahun 2015.