IQNA

Ulama Ahlussunnah Lebanon:

Aksi Kelompok Takfiri Tidak Memiliki Kompatibel Sama Sekali dengan Ajaran-ajaran Islam

6:49 - May 10, 2015
Berita ID: 3278852
LEBANON (IQNA) - Syaikh Maher Hammoud dengan menegaskan bahwa aksi-aksi kelompok takfiri tidak memiliki kompatibel sama sekali dengan ajaran-ajaran Islam mengungkapkan, hari demi hari realita ini akan jelas buat kesemuanya, bahwa Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Jabhat al-Nusra sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Islam.

Syaikh Maher Hammoud, Sekjen Persatuan Ulama Pendukung Muqawamah Islam dalam khotbah salat Jumat (8/5), di masjid Al-Quds, kota Sidon (Saida), Lebanon dengan menjelaskan hal ini mengatakan, “Takfiri harus mendapatkan balasan atas kejahatan-kejahatannya; khususnya saat membidik pasukan muqawamah,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Al-Ahed News.
“Semua masyarakat Lebanon harus berada disamping Hizbullah Lebanon dalam memerangi anasir-anasir takfiri di kawasan-kawasan perbatasan Aarsal dan Al-Qalamoun. Ucapan seseorang yang mengklaim bahwa tindakan Hizbullah sangatlah berbahaya, sama sekali tidak memiliki landasan logis dan rasional,” tegas Sekjen Ulama Pendukung Muqawamah.
Syaikh Maher Hammoud menyebut perselisihan sebagian orang dengan pemerintah Suriah dan Hizbullah Lebanon dapat dimengerti dan mengatakan, perselisihan pendapat dapat dileburkan, namun bagaimana kehancuran pemerintah Suriah berubah menjadi prioritas agama sebagian orang sampai pada batas bahwa menyandingkan para pejuang Hizbullah disamping pasukan ISIS dan Jabhat al-Nusra sehingga dapat menjustifikasi sikapnya terhadap muqawamah.
“Adapun sebagian orang mendeskripsikan Hizbullah sebagai ancaman utama bagi dunia Islam ini adalah hal yang menggelikan. Sebagaimana di Yaman, mereka berusaha dengan segala cara menghancurkan Ansarullah dan mendukung agresi lalim keluarga Saud,” tambahnya.

 

Kondisi Memprihatinkan Yaman Harus Membangkitkan Sensitivitas Kaum Muslimin
Sayid Ali Fadhlullah, Imam Jumat Beirut juga dalam khotbah salat Jumat pekan ini yang diselenggarakan di kawasan Haret Hraik, Beirut, dengan mengisyaratkan pergolakan akhir Yaman menegaskan bahwa realita lapangan menunjukkkan bahwa perang sama sekali tidak memiliki hasil dan hanya menyebabkan banyak kehancuran dan pembunuhan masyarakat tidak berdosa.
“Terbunuhnya para wanita dan anak-anak kecil Yaman dan terlunta-luntanya banyak masyarakat non militer berubah menjadi sebuah tragedi kemanusiaan di negara ini. Kondisi memprihatinkan Yaman sekarang ini harus membangkitkan sensitivitas kaum muslimin dan Arab-arab kawasan dan kesemuanya harus bergegas membantu mereka,” tambahnya.
Imam Jumat Beirut meminta penyelesaian damai permasalahan kawasan dan mengatakan, negara-negara Arab harus menyetujui saran Iran untuk melakukan dialog dan konsultasi serta tidak mengizinkan kaki asing lebih menginjakkan ke kawasan ini.
Di penghujung, Sayid Ali Fadhlullah mengatakan, dialog serius dan membangun antara Iran dan negara-negara Arab dapat menyelesaikan dan mengurai kesalahpahaman dan konflik dan menghilangkan rintangan-rintangan yang ada antar komunikasi negara-negara Teluk Persia dan Republik Islam Iran.

3274423

Kunci-kunci: Opini
captcha