Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari alkhaleej.ae, markas budaya dan warisan Juma al-Majid, Dubai, Emirat memamerkan naskah-naskah Al-Quran tulisan tangan yang kekunoannya kembali pada ratusan tahun lalu, dalam bentuk sebuah pameran di sela-sela musabaqoh internasional Al-Quran Hadiah Kuwait dan setiap dari Al-Quran-Al-Quran ini memiliki cerita dan kisah tersendiri.
Demikian juga, markas ini memamerkan kumpulan naskah-naskah tulisan tangan lainnya dengan topik Ulumul Quran, kaligrafi mushaf, jumlah ayat-ayat Al-Quran dan juga ilmu tajwid, waqf dan ibtida’, dan diantaranya adalah naskah tulisan tangan kitab Thayyibah al-Nasyr fi Qira’at al-‘Asyr (karya Ibn Al-Jazari, 751 – 833 H) dan Al-Syathibiyyah, karya Imam al-Qurra, Abu Muhammad Qasim bin Fairah Syathibi, salah seorang ulama abad keenam Hijriah).
Demikian juga, Shaikha Al-Mutairi, ketua biro budaya nasional markas kebudayaan dan warisan Juma al-Majid Emirat menghadiahkan sebuah naskah tulisan tangan buku Al-Muqni’ fi Ma’rifah Marsum Mashahif Ahl al-Amshar yang ditulis pada abad kelima hijriah oleh Abu ‘Amr al-Dani, salah seorang ulama dan mufassir Andalusia kepada Syaikh Sabah Al-Khalid Al-Sabah di acara pembukaan musabaqoh.
Demikian juga, markas warisan dan budaya Juma Al-Majid Dubai dalam pemeran ini memamerkan sekumpulan dari penerbit-penerbit spesialnya seperti buku Al-Waqf wa al-Ibtida’ karya Abu Ja’far al-Kufi al-Dhurair, salah seorang qurra dan ulama ilmu nahwu yang meninggal tahun 231 Hijriah; buku Al-Ijaz fi Ma’rifah ma fi Al-Quran min Mansukh wa Nasihk, karya Muhammad bin Barakat al-Mishri yang meninggal pada tahun 520 Hijriah dan kitab Sana al-Nayyirain karya Abdul Ghani bin Syakir bin Muhammad al-Sadat yang meninggal pada tahun 1265 Hijriah.
Disebutkan musabaqoh internasional hafalan, tilawah dan tajwid Al-Quran Hadiah Kuwait ketujuh dimulai Rabu (13/4) dan terus berlanjut sampai Rabu (20/4); acara penghargaan juara terbaik musabaqoh ini akan dihadiri oleh Emir Kuwait, Sabah Al-Ahmed Al-Jaber Al-Sabah.
Disebutkan, markas warisan dan budaya Juma al-Majid kota Dubai, merupakan sebuah markas budaya di Emirat, dimana perpustakaannya mencakup 500 ribu jilid buku, sementara sekitar 50 ribunya adalah berupa naskah-naskah tulisan tangan.