IQNA

Tunanetra Bangladesh:

Saya Temukan Diri Saya dengan Hafalan Al-Quran/ Keberkahan Al-Quran adalah Indrawi, bukan Lisan

19:07 - May 21, 2016
Berita ID: 3470390
BANGLADESH (IQNA) - Tidak ada orang yang mengenal saya sebelum saya menghafal Al-Quran, saya juga tidak menemukan diri saya sendiri; namun saya banyak melihat keberkahan sejak menghafal Al-Quran.

Tanwir Hussein, hafiz tunanetra 20 tahun Bangladesh saat wawancara dengan IQNA disela-sela musabaqoh internasional Al-Quran Iran ke-33 mengatakan, tidak ada orang yang mengenal saya sebelum saya menghafal Al-Quran, saya juga tidak menemukan diriku sendiri; namun saya banyak melihat keberkahan sejak menghafal Al-Quran.

Saya Temukan Diri Saya dengan Hafalan Al-Quran/ Keberkahan Al-Quran adalah Indrawi, bukan Lisan

Saya Temukan Diri Saya dengan Hafalan Al-Quran/ Keberkahan Al-Quran adalah Indrawi, bukan Lisan

Saya Temukan Diri Saya dengan Hafalan Al-Quran/ Keberkahan Al-Quran adalah Indrawi, bukan Lisan

"Salah satu keberkahan kehadiran saya di majelis internasional Al-Quran dan kesuksesan di situ adalah bahwa saya meraih banyak prestasi dan medali; namun tidak ada satupun darinya yang sangat berharga bagi saya, yang penting bagi saya adalah keberkahan Allah mencakup kondisi saya,” imbuhnya.

Tunanetra Bangladesh menjelaskan, banyak keberkahan Allah Swt hanya dapat dirasakan dan dapat diucapkan. Hanya prestasi dan medali-medali spiritual berharga bagi saya yang diraih dengan perantara hafalan Al-Quran dan saya rasakan dalam hati saya.

"Pemisahan bagian tunanetra dalam musabaqoh Al-Quran Iran yang terlaksana untuk pertama kalinya adalah suatu hal yang sangat menarik bagi saya; karena dalam musabaqoh-musabaqoh lain yang saya ikuti, para partisipan kesemuanya dan bukan orang-orang tunanetra semata dan saya rasakan di Republik Islam Iran bahwa saya tidak sendirian dan saya mengenal orang-orang yang memiliki kondisi sama seperti saya. Saya sangat gembira atas peristiwa ini dan ini sangat menarik bagi saya,” tegas Tanwir Hussein.

Di penghujung ia berkata kepada media, saya punya perkataan untuk media, saya pikir ini adalah kewajiban media supaya merefleksikan musabaqoh Al-Quran Iran, khususnya musabaqoh tunanetra sehingga negara-negara lain juga mentauladani Iran dan menyelenggarakan musabaqoh khusus tunanetra hafiz Al-Quran.

Tanwir Hussein mulai menghafal sedari 5 tahun dengan bantuan pengajarnya, yang telah membisikkan ayat-ayat Al-Quran kepadanya.

Ia yang sekarang berumur 22 tahun ini telah berkali-kali berhasil dalam musabaqoh nasional Al-Quran dan internasional Al-Quran. Demikian juga ia dapat menyabet peringkat pertama dalam musabaqoh Al-Quran Arab Saudi.

Tanwir Hussein berpartisipasi dalam musabaqoh Al-Quran Iran ke-33 dalam jurusan hafalan tunanetra.

http://iqna.ir/fa/news/3498801

Kunci-kunci: bangladesh ، tunanetra
captcha