IQNA

1000 Perempuan Yazidi Masih dalam Tawanan ISIS

11:16 - October 07, 2018
Berita ID: 3472554
IRAK (IQNA) - Ketua Dewan Pusat Yazidi Irak, Arwan Oratak mengabarkan 1.000 perempuan dalam cengkeraman ISIS.

Menurut laporan IQNA dilansir dari al-Quds al-Arabi, Arwan Oratak, Ketua Dewan Pusat Yazidi di Jerman, menegaskan bahwa para perempuan ini menjadi budak seksual.

Mengacu pada peraihan Nobel Perdamaian 2018, Nadia Murad, seorang perempuan Yazidi Irak, mengatakan, Nadiya layak menerima penghargaan itu karena ia terus berusaha memberi tahu dunia tentang nasib Yazidi dan korban ISIS lainnya selama empat tahun terakhir.

Nadia Murad, seorang wanita Irak yang diculik oleh teroris ISIS pada tahun 2014, menjadi sasaran pelecehan seksual paling brutal sampai akhirnya dia berhasil melarikan diri setelah tiga bulan.

Dia sekarang tinggal di Jerman dan mencoba untuk mengadili para pemimpin ISIS di depan pengadilan internasional dan mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian 2018 untuk pencerahan terhadap teroris ISIS.

Perlu dicatat bahwa Hadiah Nobel Perdamaian 2018 diberikan kepada Denis Mukwege dari Republik Demokratik Kongo dan Nadia Murad, aktivis minoritas Yazidi di Irak pada tahun 2018, salah satu dari dua pemenang adalah seorang dokter dan ginekolog berusia enam-puluh-tiga tahun, dan satunya adalah perempuan berusia dua puluh lima tahun, yang menjadi korban kekerasan seksual dan menjadi pembicara dan pelopor perjuangan di bidang ini.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengumumkan pernyataan ucapan selamat kepada Denis Mukwege, doktor Kongo dan Nadia Morad, aktivis Yazidi, setelah meraih Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2018  secara bersama-sama mengumumkan: “Mereka mempertahankan nilai-nilai kita bersama dalam membela para korban kekerasan seksual dalam konflik.”

 

 

http://iqnanews.ru/fa/news/3753057

 

Kunci-kunci: irak ، wanita yazidi ، tawanan isis
captcha