Menurut reporter delegasi IQNA ke Irak, acara Arbain memiliki memiliki manifestasi khusus yang hanya dapat ditemukan pada hari-hari ini saja. Persahabatan, cinta dan persaudaraan manusia di satu sisi dan membantu para peziarah Imam Husain (as) di sisi lain, telah membedakan komunitas besar manusia ini dengan acara-acara lainnya.
Arbain membantu manusia untuk meninggalkan penilaian dan prasangka tentang negara lain dan menghadapi kenyataan.
Meski anda bepergian ke sebuah negara asing untuk berpartisipasi dalam acara Arbain, tetapi seolah-olah bahasa lain selain bahasa Persia, Arab, atau bahasa lainnya dalam perjalanan ini telah mendominasi yang bersumber dari kecintaan kepada Ahlulbait as.
Warga Irak sangat ramah. Mungkin situasi keuangan beberapa dari mereka tidak pada tingkat yang baik, tetapi mereka akan melayani para peziarah Arbain Husaini dengan segenap kekuatan mereka.
Kami ada di sekitar tiang 350 di Thariq Al-Husain dan kami bertemu dengan seorang warga Irak. Dia datang ke daerah itu untuk menjamu peziarah ke rumahnya. Kami bersamanya dan ketika melewati sebuah jalan di tengah-tengah pohon korma, warga Irak ini yang bernama Hadi Abi al-Hasan, mengatakan bahwa dia adalah salah satu dari pasukan al-Hashd al-Shaabi.
Kami berbicang-bincang dengannya di sepanjang jalan. Dari fatwa Ayatullah Sistani untuk menghadapi ISIS sampai pentingnya acara Arbain bagi warga Irak, dan lain-lain adalah sejumlah topik yang dibicarakan Hadi. Menurut Hadi, para peziarah Arbain adalah sumber kebaikan dan keberkahan rumahnya dan dia memperlakukan para tamu yang jarang sekali terlihat di tempat lain.
Akhirnya, setelah menempuh sekitar 20 km, dan menyeberangi jembatan di atas Sungai Eufrat, kami tiba ke desa Dhi Al-Alkaf dekat kota Hilla. Bersama dengan peziarah Iran lainnya, kami total 10 orang dan memasuki rumahnya. Saudara Hadi menyambut kami. Saudara-saudara Hadi juga merupakan pasukan al-Hashd al-Shaabi dan kasih sayang yang melimpah dari mereka terlihat untuk para peziarah Arbain. Keyakinan mereka adalah bahwa melayani para peziarah Imam Husain (as) memberkati rumah dan kehidupan mereka. Hadi dan saudara-saudaranya memberi tahu kami bahwa sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pemerintah, kecuali polisi militer, libur selama hari-hari Arbain dan mereka juga mengambil cuti beberapa hari untuk melayani para peziarah Arbain.
Sementara itu, saya ingat spasialisasi beberapa media asing terhadap al-Hashd al-Shaabi, bagaimana mereka menggunakan media untuk menyiarkan berita palsu. Sungguh, sangat jauh dari antara melihat sampai mendengar. Setelah kami beristirahat malam di rumah Hadi, dia menghantarkan kami lagi ke tiang 350 di pagi hari dengan mobil khusus untuk memulai perjalanan dari titik yang sama.
Acara Arbain melampaui apa yang dapat dipahami oleh berbagai dimensi dan untuk mengkajinya harus pegi ke Irak selama hari-hari ini.
http://iqna.ir/fa/news/3758863