Menurut laporan IQNA dilansir dari edition.mv, kursus ini dibuka 21 Maret, dengan kehadiran Presiden Maladewa, Ibrahim Mohamed Solih.
Dalam sebuah pidato pada acara tersebut, Menteri Agama Maladewa, Ahmed Zahir, menganggap pendidikan sebagai salah satu hak dasar semua orang dan mengatakan: “Teknologi baru telah membuat pendidikan mudah bagi para penyandang cacat, mengabaikan orang-orang cacat dalam Islam tidak dapat diterima.”
Dia juga mengumumkan bahwa kementerian berencana untuk mengadakan dua sesi edukasi agama untuk anak-anak penyandang cacat rungu di negara ini setiap bulan. Selain itu, program untuk menerjemahkan khotbah salat Jumat ke dalam bahasa isyarat sedang berlangsung.
Republik Maladewa adalah negara yang terdiri dari beberapa pulau di barat daya India, ibu kotanya adalah kota Malé. Negara ini memiliki sekitar 450.000 penduduk dan agama resminya adalah Islam.