Menurut laporan IQNA dilansir dari Anadolu, demonstrasi ini diadakan Sabtu, 14 Desember, atas permintaan Partai Kesejahteraan Baru dan beberapa organisasi masyarakat sipil di Provinsi Sivas.
Para pengunjuk rasa menghancurkan replika kecil Tembok Cina dengan meneriakkan slogan-slogan seperti "Muslim di Turkistan Timur harus hidup" dan "Muslim tidak tunduk di hadapan penindasan".
Fatih Kalkan, kepala Partai Kesejahteraan baru Cabang Sivas mengatakan, Cina telah mengambil tindakan tidak manusiawi di Turkistan Timur. Tapi keheningan Uni Eropa, PBB, organisasi internasional dan Organisasi Kerjasama Islam sangatlah mengejutkan.
Pada hari Jumat, 13 Desember, demonstrasi yang mengecam tindakan pemerintah Cina terhadap Muslim Uighur diadakan di sejumlah provinsi lain di Turki.
Sejak 1949, pemerintah Cina telah memerintah Turkestan Timur, di mana Uighur adalah minoritas Muslim dan menamainya Xinjiang yang berarti "perbatasan baru".