Al-Alam melaporkan, sumber yang dekat dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa dia baru-baru ini menerima tawaran resmi dari pemerintah Turki di mana Turki menyatakan keinginan untuk mengembalikan duta besarnya ke Tel Aviv dengan syarat bahwa pejabat Israel membuka kembali kedutaannya di Ankara pada waktu yang sama.
Surat kabar Israel HaYom, yang dekat dengan Netanyahu, melaporkan bahwa pihaknya telah memperoleh konfirmasi terkait informasi ini dari sumber-sumber Turki.
Surat kabar itu menulis dalam terbitan hari Selasa bahwa pesan Turki telah disampaikan; Tetapi Israel enggan dimana Ankara mengabaikan poin utama pertikaian antara kedua belah pihak, yaitu tuntutan pengusiran para pemimpin terkemuka sayap militer Hamas di Turki, yang mencoba melancarkan operasi melawan rezim di Tepi Barat.
Menurut surat kabar Zionis, setelah bertahun-tahun ketegangan dalam hubungan bilateral, Turki telah mengubah kebijakan luar negerinya terhadap kawasan itu secara umum. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membuat pernyataan pada Desember lalu: “Turki ingin meningkatkan hubungan dengan Israel dan kerjasama intelijen antara kami dan Israel terus berlanjut.” (hry)