IQNA melaporkan seperti dilansir al-Youm7, Direktorat Jenderal Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengumumkan di situs webnya bahwa mereka telah mendirikan musholla untuk jemaah umrah difabel guna melakukan salat Tawaf.
Amjad Al-Hazmy, direktur jenderal layanan sosial dan kegiatan sukarelawan di Masjidil Haram, mengatakan bahwa langkah-langkah berkelanjutan sedang diambil untuk memberikan layanan terbaik kepada para peziarah dari dua tempat suci, terutama para peziarah difabel yang terhormat.
Ahmad al-Barakati, direktur jenderal Departemen Penyandang Disabilitas, juga menjelaskan bahwa sebagian dari Masjidil Haram diperuntukkan bagi penyandang tunarungu yang berkapasitas 25 orang, dan didedikasikan ruang salat untuk penyandang tunarungu.
“Departemen Urusan Masjidil Haram menekankan pada penyediaan semua layanan untuk mendukung semua penyandang disabilitas, dengan menjaga semua tindakan pencegahan dan jaga jarak,” ungkapnya.
Menurut laporan itu, Departemen Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menyediakan layanan ini untuk memfasilitasi ritual umrah dan ibadah bagi penyandang cacat, sehingga mereka, seperti peziarah lainnya, dapat menikmati layanan terbaik di Masjidil Haram. (hry)