IQNA melaporkan, Hisham Abdul Aziz, kepala departemen agama di Kementerian Wakaf Mesir, memutuskan untuk menutup ruang salat perempuan di Masjid Al Sayeda Zainab hingga akhir kondisi Covid-19.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Wakaf Mesir menyatakan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada laporan oleh Kantor Wakaf Mesir mengenai tidak ditaatinya protokol kesehatan oleh jamaah dan mereka yang hadir di masjid, meskipun ada peringatan tentang menjaga jarak dan peraturan kehadiran di masjid.
Di awal pandemi, Kementerian Wakaf Mesir menutup Masjid Al Sayeda Zainab lebih awal dari masjid lain dengan dalih corona, dan setelah masjid dibuka kembali secara bertahap, pagar didirikan di sekitar tempat suci yang dikaitkan dengan Sayyidah Zainab.
Maqom Sayidah Zainab (as) atau Masjid Al Sayeda Zainab adalah salah satu masjid terbesar dan paling terkenal di Kairo, ibu kota Mesir, yang merupakan salah satu tempat yang telah dipaparkan sebagai makam Sayyidah Zainab (as). Tempat ini adalah tempat ziarah Syiah dan pecinta Ahlulbait (as).
Lingkungan Al Sayeda Zainab dianggap sebagai salah satu daerah tertua dan tersibuk di selatan Kairo. Di dekat tempat Sayyidah Zainab (as) ada jalan yang disebut Zainal Abidin. Sebuah lapangan yang dinamai Sayyidah Zainab (as) terletak di dekat tempat ini.
Beberapa sejarawan mengatakan bahwa masjid ini dibangun pada tahun 85 H di atas makam suci Sayyidah Zainab (as) dan dipugar pada abad kesepuluh H.
Setelah itu, masjid ini berkali-kali direnovasi dan di era sekarang ini luasnya bertambah. (hry)