IQNA melaporkan seperti dilansir alahednews.com, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Syekh Naim Qassem menekankan hak perlawanan untuk menggunakan segala cara yang sah untuk mendukung Lebanon dan rakyatnya dan untuk melawan pengepungan AS, dengan mengatakan bahwa Hizbullah tidak menerima perintah apa pun dari kedua pihak karena tujuannya adalah kemerdekaan dan kebebasan.
Syekh Qassem mengatakan dalam pertemuan dengan Asosiasi Ulama Muslim di Lebanon: "Kami tidak akan membiarkan siapa pun menyerang kami tanpa kami beri jawaban. Kami hanya menerima bahwa kami kuat dan siap menghadapi semua tantangan di semua tingkatan. Kami tidak akan pernah menerima stabilisasi rezim Zionis di kawasan tersebut dan kami akan terus melawan rezim pendudukan."
Wakil sekretaris jenderal Hizbullah meminta pemerintah Lebanon yang baru untuk mendesak Amerika agar menghentikan blokade di Lebanon, seperti yang dilakukan Irak dan Yordania melalui hubungan mereka dengan Suriah.
Berbicara kepada orang Lebanon, Syekh Naim Qassem menambahkan: "Mari kita beri tahu Amerika Serikat apa yang kita inginkan sehingga kita dapat membangunkannya, dimana baginya kami berbeda, kami melakukannya akan lebih baik."
Syekh Naim Qassem menggambarkan Suriah sebagai paru-paru ekonomi Lebanon dan menekankan: Lebanon tidak akan dapat memajukan proyek-proyeknya sampai masalah paru-paru ekonomi ini dan masalah keberadaan pengungsi Suriah di Lebanon terpecahkan.
Dengan menekankan komitmen Hizbullah untuk mengadakan pemilihan parlemen Lebanon tepat waktu, dia berkata: “Beberapa telah mengandalkan pemilihan karena mereka mencari persamaan melalui itu; tapi kami menginginkan pemilu karena ini adalah acara nasional dan kami ingin orang-orang memilih perwakilan mereka.” (hry)