IQNA

Putin: Hizbullah Adalah Satu Kekuatan Politik Besar di Lebanon

17:44 - October 23, 2021
Berita ID: 3475902
TEHERAN (IQNA) - Presiden Rusia Vladimir Putin dengan menekankan perlunya menyelesaikan perselisihan melalui dialog dan tanpa pertumpahan darah, mengatakan: “Hizbullah adalah kekuatan politik besar di Lebanon.”

IQNA melaporkan seperti dilansir arabicrt.com, Vladimir Putin pada hari Kamis 21 Oktober, pada pertemuan publik Klub “Orang Tua”, tentang insiden ledakan pelabuhan Beirut mengatakan, “Saya ingin sekali lagi menyampaikan belasungkawa saya kepada rakyat Lebanon atas tragedi besar yang menewaskan sejumlah orang.”

Dia menambahkan, bencana di pelabuhan Beirut terkait dengan keinginan beberapa pihak untuk mendapatkan keuntungan finansial melalui penjualan pupuk kimia (amonium nitrat) dengan harga yang lebih baik.

"Kami sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk membantu penyelidikan ledakan di pelabuhan Beirut, dan kami akan memberikan citra satelit jika tersedia," katanya.

"Negara-negara memiliki posisi berbeda tentang Hizbullah, tetapi Rusia menganggap Hizbullah sebagai kekuatan politik besar di Lebanon," kata Putin tentang Iran, Hizbullah, dan situasi di Lebanon.

Dengan menekankan perlunya menyelesaikan semua perselisihan melalui dialog, Presiden Rusia mengatakan: "Kami berhubungan dengan semua partai dan kelompok politik Lebanon dan kami akan melanjutkan jalan ini dengan tujuan menyelesaikan masalah tanpa pertumpahan darah."

“Di Rusia, kami berusaha menemukan landasan bersama untuk kesepakatan antara pihak-pihak Lebanon, tanpa perang atau konflik,” kata Putin dengan mengisyaratkan situasi di Timur Tengah berada di ambang ketegangan terus-menerus.

Menurut Sputnik, Putin di bagian lain pidatonya, dengan mengisyaratkan bahwa mereka yang berperang di sana selama 20 tahun bertanggung jawab atas situasi di Afghanistan, mengatakan: “Amerika Serikat belum mencapai tujuannya di Irak dan Afghanistan dalam 20 tahun terakhir.”

Dia menekankan bahwa untuk membangun kembali ekonomi Afghanistan, bantuan dan aset negara ini harus dicairkan.

Presiden Rusia juga mencatat bahwa pandemi Covid-19 merupakan pukulan lain terhadap betapa rapuh dan rentannya komunitas internasional, dan mengatakan bahwa jumlah kematian akibat penyakit itu lebih besar daripada jumlah kematian akibat Perang Dunia I. (hry)

 

4007002

captcha