IQNA

6 Ide Inovatif Alquran untuk Mencapai Persatuan

12:20 - March 20, 2022
Berita ID: 3476610
TEHERAN (IQNA) - Perdamaian adalah salah satu prinsip terpenting yang ditekankan oleh agama-agama ilahi dan para nabi, dan masing-masing nabi menganggap jalan keselamatan dari kemusyrikan dan penindasan sebagai kesatuan dan menghindari perpecahan dan perselisihan. Islam juga telah menekankan masalah penting ini dan beberapa ayat dalam Alquran telah mengajarkan cara hidup manusia dalam bayang-bayang perdamaian sehingga masyarakat dapat hidup bersama dengan masalah yang paling kecil.

Berikut adalah ringkasan dari catatan terbaru Ayatullah Seyyed Mostafa Mohaghegh Damad dalam hal ini:

Landasan pertama adalah landasan tauhid. Tauhid dimulai dari nabi Ibrahim (as) dan bukan inovasi Nabi Islam, sementara Tuhan kita, yang menyebut dirinya "Salam" dan "damai" dan memperkenalkan musuh sebagai target Setan. “Setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu” (QS. Al-Maidah: 1)  Dia menyerukan perdamaian, persahabatan dan cinta.

Alquran mengungkapkan perihal ini dalam surah al-Imran ayat 103: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”.

Menurut ayat ini, dengan percaya pada tauhid, perdamaian abadi dapat dicapai. Hal lain dalam ayat tersebut adalah bahwa seseorang harus selalu memperhatikan nkmat perdamaian dan rekonsiliasi dan mencapai persaudaraan.

Landasan ketiga adalah lembaga perjanjian. Perjanjian tersebut merupakan dasar dari rekonsiliasi dan kehidupan sosial.

Alquran menamakan perjanjian keluarga dengan Mitsaq (janji): “Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat” (QS An-Nisa: 21). Dengan perjanjianlah keluarga dibentuk, pemerintah dibentuk, dan akhirnya dengan perjanjianlah bangsa-bangsa dibentuk yang hidup saling berdampingan secara damai.

Landasan berikutnya adalah kemuliaan manusia. Kemuliaan manusia pertama kali diungkapkan di antara kitab-kitab samawi dalam Alquran: “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan” (QS. Al-Isra: 70). Ini adalah salah satu ajaran inovatif Alquran.

Alquran mengatakan bahwa Anda harus menghindari perselisiha: “Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah” (QS. Al-Anfal: 46). Artinya, jika Anda bertengkar dan berkelahi, martabat Anda akan dipertanyakan.

Landasan kelima adalah memaafkan. “Dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepada takwa” (QS. Al-Baqarah: 237). Landasan keenam adalah landasan “Shafh (membiarkan)”.

Memaafkan berarti menerima dan mengampuni dosa lain, tetapi Shafh (membiarkan) adalah satu langkah lebih tinggi, dan itu berarti sepenuhnya melupakan kesalahan orang lain, “Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka” (QS. Al-Baqarah: 109). (HRY)

Kunci-kunci: 6 ، Ide Inovatif ، alquran ، Mencapai Persatuan
captcha