Menurut IQNA, konferensi pers yang mendeskripsikan program Konferensi Persatuan Islam Internasional ke-36 diadakan kemarin pagi, Minggu, 9 Oktober, dengan dihadiri Hujjatul Islam wal Muslimin Hamid Shahriari, Sekjen Majma Jahni Taqrib Mazahib Islam, di gedung pertemuan Universitas Mazahib Islam.
Di permulaan, Shahriari mengucapkan selamat atas kelahiran Nabi Muhammad (saw) dan kelahiran Imam Jafar Shadiq (as) dan berkata: “Keberadaan beliau yang penuh berkah adalah jalan surgawi yang terbaik dan paling membahagiakan untuk kemajuan dan kebahagiaan seluruh dunia dan menjanjikan keselamatan untuk semua dunia.”
“Tema utama konferensi ini adalah "persatuan Islam dan perdamaian dan menghindari perpecahan dan konflik di dunia Islam" dan fokus kami adalah pada solusi eksekutif dan operasional di bidang ini,” ucapnya dengan menyatakan bahwa konferensi dimulai hari ini dengan sesi webinar.
Perang dan jihad serta perdamaian yang adil, persaudaraan Islam, menghadapi terorisme, kebebasan beragama dan penerimaan ijtihad mazhab, menghadapi takfiri dan ekstremisme, empati dan simpati Islam serta menghindari ketegangan, saling menghormati antar agama Islam dan menghindari perseteruan, penodaan dan penghinaan adalah salah satu poros utama konferensi tahun ini yang diumumkan oleh Hujjatul Islam wal Muslimin Shahriari.
Sekjen Majma Jahni Taqrib Mazahib Islam menyatakan, dalam konferensi ke-36, masalah normalisasi hubungan dengan rezim pendudukan Zionis dan mengutuknya, yang dilakukan oleh beberapa pemimpin yang egois dan bergantung pada arogansi global, ditempatkan sebagai isu utama dalam agenda.
Lebih lanjut Hujjatul Islam wal Muslimin Shahriari menyatakan, tahun ini, kami akan memiliki lebih dari 200 pembicara luar negeri dan 100 pembicara domestik dari 60 negara dalam konferensi Persatuan. Konferensi akan dibuka secara resmi pada hari Rabu, 12 Oktober dengan pidato presiden. (HRY)