Musabaqoh Alquran Internasional ke-62 di Malaysia akan dimulai pada 19 Oktober dengan partisipasi perwakilan dari berbagai negara, termasuk Iran, dan akan berlanjut hingga 24 Oktober di bidang qiraat tahkik. Masoud Noori mewakili negara Iran dalam musabaqoh ini.
Abdurrasul Abai, seorang veteran Qurani, dalam wawancara dengan wartawan IQNA, mengisyaratkan bahwa qari yang dikirim ke Malaysia harus kuat dalam aspek suara dan nada, dan mengatakan: “Qari yang dikirim juga harus memiliki mentor bersamanya. Secara ilmiah, tutor ini bisa menjadi pendukung yang baik bagi perwakilan negara Iran dalam pembahasan suara dan nada. Poin pentingnya adalah bahwa mentor memiliki pengetahuan tentang psikologi dan dapat mempersiapkan qari.”
“Dalam musabaqoh ini, semuanya penting, termasuk suara dan nada, tetapi nada diberikan lebih penting,” kata Veteran Qurani dari negara Iran.
Abai mengisyaratkan bahwa musabaqoh Alquran di Malaysia memberikan perhatian khusus pada masalah lahiriah dan berkata: "Selama musabaqoh, semua orang berkumpul. Orang Malaysia berhati hangat dan tertarik dengan Alquran, dan raja serta perdana menteri juga hadir pada acara penutupan."
Menanggapi pertanyaan dan saran apa yang dia miliki untuk perwakilan Iran untuk berpartisipasi dalam musabaqoh ini? Dia berkata: Seorang qari harus pergi ke musabaqoh demi Allah swt semata, karena kedudukan yang utama hanya di sisi Allah. Ketika qari memasuki tempat pertunjukan, ia mengingat gua Hira dan waktu ketika Alquran diturunkan ke hati Nabi Muhammad saw dan bagaimana Nabi (saw) saat itu. Demikian juga, dianjurkan untuk melaksanakan salat hajat dua rakaat sebelum mentilawah, insya Allah akan disertai dengan kesuksesan. (HRY)