IQNA

Seni Tilawah/ 14

Fitur Estetika Tilawah Ustad Shahat

17:12 - December 12, 2022
Berita ID: 3477730
TEHERAN (IQNA) - Fitur estetika tilawah Ustad Shahat, pertama adalah menjaga kaidah dan kedua, menjaga proporsi dan simetri. Selama tilawah, ada keseimbangan antara melodi kalimat ustad Shahat dan korelasinya dilakukan dengan sangat kreatif dan terukur.

Almarhum ustad Shahat Muhammad Anwar (1950-2008) dibesarkan di daerah yang dipengaruhi oleh tilawah Syekh Al-Zanati dan Mahmoud Hamdi Al-Zamil. Tampaknya ustad Shahat memiliki kepribadian yang mandiri untuk setiap kata dan mengucapkannya secara terpisah. Wawasan ini ia dapatkan dari syekh Hamdi al-Zamil, karena ia menimba di pengajian syekh Hamdi al-Zamil. Tentang kemungkinan pengaruh Syekh Zanati juga, yang saya sebutkan tadi.

Fitur khusus tilawah ustad Shahat adalah harmoni (keselarasan). Ada kesatuan, keseimbangan, keterpaduan dan keselarasan antara komponen-komponen tilawahnya. Di era sekarang ini, ketika kita terlibat dalam ruang maya, sudah menjadi kebiasaan bahwa generasi baru tidak memiliki kesabaran untuk mendengarkan tilawah yang lengkap, tetapi mendengarkan satu paragraf atau penggalan. Ini akan membuat mereka tidak belajar membaca aturan dan harmoni.

Sebuah pertanyaan yang mungkin berguna bagi sejumlah qari generasi mendatang tentang ustad Shahat adalah apa yang membuat bacaan ustad Shahat menjadi indah? Jika kita ingin menjawab pertanyaan ini, kita harus mengetahui fitur apa yang dimiliki oleh sebuah karya seni yang indah. Nah, jika kita melihat dasar-dasar estetika dan filosofi seni, kita akan sampai pada beberapa prinsip: prinsip pertama adalah keteraturan, yang membuat audien mengiringinya.

Fitur Estetika Tilawah

Bacaan ustad Shahat memiliki prinsip, aturan dan kerangka. Seperti tilawah syekh al-Minshawi, Abdul Basit dan Mustafa Ismail, teratur. Prinsip kedua adalah proporsi dan simetri. Ada keseimbangan antara kalimat melodi ustad Shahat dan, misalnya, syekh Mustafa Ismail selama tilawahnya. Korelasi ustad Shahat sangat kreatif dan dengan ukuran tertentu dan tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Contoh fitur ini dapat didengar dalam tilawahnya tentang ayat-ayat pembukaan surah Asy-Syams (dalam tilawah al-Kahfi dan Asy-Syams yang terkenal). Ustad Shahat telah memikirkan desain ini, dan lambat laun mulai matang.

Dia mengenal musik kata dan tahu arti dari ayat-ayat itu. Dia benar-benar mencoba desain itu dalam banyak latihan dan pertemuan yang dia hadiri untuk tilawah, dan dengan pengalaman yang diperoleh, dia mampu secara akurat dan penuh perhitungan mencatat nagham dalam tilawahnya dan menciptakan tilawah yang abadi pada saat itu.

Dalam tilawah ustad Shahat Anwar, kita melihat irama yang jauh lebih teratur dibandingkan dengan tilawah ustad Abdul Basit. Meskipun tilawah Abdul Basit memiliki pola tetap, tilawah ustad Shahat adalah khusus. Pada satu titik, tilawah ustad Shahat menjadi model bagi para juri kompetisi di negara tersebut, dan jika kontestan membaca mendekati ustad Shahat, mereka akan mendapatkan poin. (HRY)

captcha