IQNA

Seni Tilawah Alquran/ 8

Yang Menjadikan Ismail Menjadi Akbar al-Qurra

11:07 - November 14, 2022
Berita ID: 3477598
TEHERAN (IQNA) - Mustafa Ismail adalah seorang qari Alquran asal Mesir, yang dikenal sebagai Akbar al-Qurra dan salah satu qari terbesar dalam sejarah dunia. Ciri-ciri gaya tilawah Mustafa menjadikannya salah satu tilawah yang paling populer dan gaya peniruan yang banyak digandrungi.

Periode tilawah Mustafa Ismail (17 Juni 1905 – 26 Desember 1978) dapat dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan kaset rekaman. Sebelum tahun 1940-an, kita belum pernah mendengar tilawah oleh Mustafa Ismail, tetapi pada tahun 1940-an, Mustafa Ismail kebanyakan mentilawah di istana Raja Farouk. Kisah awal tilawahnya di Istana Farouk didasarkan pada saat Mustafa sedang mentilawah di salah satu desa Mesir, salah seorang penghuni istana mendengar suara Mustafa. Dia berkata kepada Mustafa: Kamu juga harus mentilawah di Kairo, dan sebelum Mustafa memasuki radio, dia memasuki istana dan biasa mentilawah di istananya sampai tahun-tahun terakhir kehidupan raja Farouk.

Pada tahun 50-an, 60-an dan 70-an, Mustafa Ismail memiliki tilawahnya sendiri, dan dapat dikatakan bahwa di setiap dekade ini, kita melihat model khusus tilawah Mustafa Ismail. Di sisi lain, kita bisa melihat evolusi Mustafa Ismail setiap dekade.

Mustafa Ismail tidak dapat terulang, karena dia membaca semua nada yang harus dibaca, dia mentilawah 52 ribu jam dan ini menunjukkan bahwa dia telah menyelesaikan semuanya.

Kadang-kadang dikatakan bahwa Mustafa Ismail meniru "Kamil Yusuf", tetapi tidak demikian, karena ketika Mustafa Ismail berusia sekitar 60 tahun, Kamil Yusuf berusia sekitar 40 tahun.

Setiap qari dipengaruhi oleh qari yang lebih tua, dan Mustafa tidak terkecuali dalam aturan ini. Mustafa terpengaruh oleh Syekh Rif’at, Ali Mahmoud dan Salamah, tetapi ketika kita membandingkan tilawah Mustafa dengan tilawah para pendahulunya, kita melihat bahwa lima persen bacaannya dipengaruhi oleh mereka dan sisanya adalah inovasinya. "Mohammed Abdel Wahab", salah satu komposer terbaik di Mesir, mengatakan: Ismail membawakan nada-nada, yang sebelumnya tidak ada dalam musik Arab”, dan Mohammed Abdel Wahab membuat not dari tilawahnya. (HRY)

captcha