IQNA

Pengenalan Tafsir dan Para Mufasir/ 17

Jawami’ al-Jami’; Tafsir Ketiga Alquran oleh Syekh Thabrisi

14:44 - February 14, 2023
Berita ID: 3478015
TEHERAN (IQNA) - Tafsir Jawami’ al-Jami’ sangat singkat dan fitur pentingnya adalah sifat sastranya, yang menjelaskan ayat-ayat Alquran dengan frasa yang sangat singkat dan mencakup semua ayat Alquran.

Menurut Iqna, tafsir Jawami’ al-Jami’ yang ditulis oleh Fadhl bin Hasan Thabrisi merupakan mufasir besar Syiah. Thabarsi menyusun tafsir ini, yang merupakan pilihan dari dua tafsir sebelumnya yang disebut Majma’ al-Bayan dan "al-Kafi al-Syafi, atas permintaan putranya. Yang selain singkat, menceritakan hakikat-hakikat Alquran yang paling penting dan menyajikan aspek sastra dalam Alquran. Karya ini ditulis dalam waktu satu tahun dan setelah selesainya dua tafsir tersebut.

Tentang Penulis

Fadhl bin Hasan bin Fadhl Thabrisi, yang bergelar Amin al-Islam, adalah salah satu mufasir terkenal Syiah dan penulis tafsir Majam al-Bayan. Dia hidup di abad ke-6 Hijriah dan juga seorang ahli hadis, faqih, dan teolog. Buku Jawami’ al-Jami’ dan I’lam al-Wara juga merupakan karya-karyanya yang terkenal.

Thabrisi menjelaskan motivasinya untuk menulis tafsir ini sebagai berikut: "Ketika saya selesai menulis buku tafsir "Majma’ al-Bayan" yang mencakup beragam jenis pengetahuan dan ilmu Alquran, saya menemukan buku al-Kasyaf Zamakhsyari dan saya bermaksud untuk gunakan poin dan seluk-belunya yang luar biasa; (Saya melakukannya dan dari sini, sebuah buku diperoleh) yang saya beri nama al-Kafi al-Syafi. Kedua buku tersebut diterima dengan baik oleh pecinta Alquran. Saat ini, putra tercinta saya, Abu Nasr Hassan, meminta saya untuk menyusunnya dalam bentuk ringkasan agar bermanfaat bagi semua orang dan orang-orang dapat mengakses ide-ide ilmiah dan poin-poin sastra baru dari kedua buku secara bersamaan; sementara saya berusia lebih dari tujuh puluh tahun dan sulit bagi saya untuk melakukan hal seperti itu. Tetapi dengan desakan dari beberapa teman yang dihormati yang ditengahi oleh putra saya, saya menerima permintaannya. Dengan seizin Allah, saya meminta agar dilancarkan jalan saya dan, Alhamdulillah, saya berhasil, dan saya menamakannya Jam’u al-Jawami’; dan ini adalah nama yang sesuai dengan kenyataan.”

Melihat cara penulisan tafsir

Tafsir ini tidak seperti tafsir Majm’ al-Bayan yang tersusun dengan rapi dan teratur, tetapi seperti al-Kasyaf, mengikuti satu sama lain seperti al-Kasyaf tanpa judul. Ini adalah tafsir yang sangat singkat dan ciri pentingnya adalah sifat sastranya, yang menjelaskan ayat-ayat Alquran dengan frasa yang sangat singkat dan mencakup semua ayat Alquran.

Metode tafsir ini adalah menjelaskan masalah-masalah yang berkaitan dengan kata, i’rab, bacaan, menjelaskan keteraturan dan poin sastra dan retoris, dan terkadang teologis, dan sang penulis telah menyajikan teks yang tepat dan halus, dengan menjaga pemilihan, yang karenanya diajarkan sebagai buku pelajaran di hauzah secara formal.

Metode penafsiran dalam mengolah materi adalah sebagai berikut: Dimulai dari nama surah, menjelaskan Makkiyah dan Madaniyah serta makna surah, jumlah ayat dan keutamaan surah, kemudian berkaitan dengan bacaannya, kosa kata, nahwu, sharaf, dan terminologi ayat tersebut. Kemudian menjelaskan, mendeskripsikan serta menerangkan makna ayat tersebut, seperti Zamakhshari, mengetengahkan berbagai penafsiran kata.

Dalam tafsir yang berharga ini, beberapa ayat yang berkaitan dengan suatu topik disebutkan di awal, dan kemudian secara bertahap bagian-bagian dari ayat-ayat tersebut dituturkan, dan dalam penafsiran bagian itu, aspek bacaan dan sastra, dan terkadang teologi dan hukum fikih serta dasar-dasarnya dijelaskan. Tentu saja, dalam ayat-ayat al-Ahkam, ia kerap membahas masalah fikih secara singkat dan secara detailnya diberi rujukan pada kitab Majma’ al-Bayan. (HRY)

 

captcha