Protes terhadap Pembatalan Hari Libur Islam di Sekolah-Sekolah San Francisco
“Akhir bulan lalu, San Francisco Unified School District mengeluarkan rekomendasi untuk menambahkan hari libur baru ke kalender sekolah, termasuk mengakui beberapa hari libur keagamaan tanpa secara resmi menamainya sebagai hari libur atau meliburkan sekolah untuk hari-hari tersebut,” menurut Iqna, mengutip Arab American News.
Namun, segera setelah rekomendasi ini disetujui, organisasi ini diancam dengan gugatan. Menurut pengaduan ini, tindakan meliburkan hari-hari besar Islam bertentangan dengan konstitusi karena lebih memihak pada satu agama dibanding agama lainnya.
Sementara itu, beberapa distrik sekolah di seluruh negeri telah membuat keputusan untuk mengakui hari raya keagamaan tertentu, termasuk Idul Fitri, Yom Kippur dan Rosh Hashanah (hari raya Yahudi), tanpa perlawanan serupa.
Dalam pernyataan yang disetujui oleh San Francisco Unified School District (SFUSD), disebutkan bahwa dimasukkannya Idul Fitri dan Idul Adha dalam kalender sekolah distrik sebagai hari libur sekolah akan memungkinkan siswa Muslim untuk sepenuhnya berpartisipasi dalam liburan ini dan menjaga akses terhadap kesempatan pendidikan mereka.
Menurut sebuah studi oleh Social Policy and Understanding Institute, wilayah San Francisco adalah rumah bagi 250.000 Muslim.
Menurut Lara Kiswani, anggota Pusat Sumber Daya dan Pengorganisasian Arab (AROC), ribuan surat dikirim ke dewan pendidikan kota untuk memprotes pembatalan keputusan tersebut.
Didirikan pada tahun 1851, San Francisco Unified School District (SFUSD) adalah satu-satunya distrik sekolah umum di kota dan kabupaten San Francisco dan yang pertama di negara bagian California. Dikelola oleh Dewan Pendidikan San Francisco, distrik ini melayani lebih dari 55.500 siswa di lebih dari 160 institusi.(HRY)
4124071
