IQNA

Metode Pendidikan Para Nabi; Musa (as)/ 31

Teladan Nabi Musa (as) dalam Alquran

17:16 - October 08, 2023
Berita ID: 3479036
TEHERAN (IQNA) - Sejak manusia mulai menghasilkan generasi di muka bumi, banyak cara yang telah dilakukan untuk mendidik generasi, salah satu metode pendidikan yang berhubungan langsung dengan zat manusia adalah metode pendidikan memberi keteladanan. Metode pendidikan ini digambarkan secara menarik dalam kisah Nabi Musa (as) dalam Alquran.

Manusia secara zatnya adalah mencari teladan dan menerima peneladanan, oleh karena itu salah satu cara yang efektif untuk menciptakan dan membina sifat-sifat akhlak dan pendidikan yang baik, yang telah disetujui oleh para pemuka agama dan mazhab, adalah dengan metode keteladanan. Ketika masyarakat melihat seorang panutan, mereka berusaha untuk menjadikan dirinya serupa dengan orang tersebut dengan melihat dirinya dan sifat-sifatnya, sehingga metode teladan sangat efektif dalam bimbingan dan pendidikan.

Dalam metode pembuatan gaya model, karena contoh yang obyektif dan dapat ditiru, ditempatkan di depan anak didik dan orang tersebut langsung mencocokkan model target, ini adalah salah satu metode pelatihan terbaik dan terpendek. Dan juga karena sifatnya yang obyektif dan nyata serta karena keinginan dan kecenderungan bawaan manusia untuk menerima teladan, maka ini adalah metode yang sangat efektif dan cepat dalam pendidikan.

Cara ini mempunyai urgensi dan pengaruh yang begitu besar sehingga Allah swt sendiri yang menggunakannya sebagai satu-satunya guru dan pengajar dunia sedemikian rupa sehingga dalam berbagai ayat Dia menempatkan para nabi sebagai teladan bagi manusia.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)

Perilaku pelatih mempunyai dampak yang paling besar terhadap binaan. Artinya, Pembina merupakan pilihan pertama dimana terdidik menjadikan pembina sebagai teladan dan dipengaruhi olehnya. Oleh karena itu, dalam Alquran, kita menemukan kasus-kasus di mana orang-orang dipilih sebagai pembimbing, dan pada saat yang sama, mereka diperkenalkan sebagai teladan dan contoh.

Dalam kisah Nabi Musa (as), Allah swt memperkenalkan Musa (as) dengan cara ini

سلام عَلى مُوسى وَ هارُونَ إِنَّا كَذلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنينَ إِنَّهُما مِنْ عِبادِنَا الْمُؤْمِنينَ

Pujian yang indah itu diiringi ucapan, "Selamat sejahtera bagi Musa dan Harun, Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, Sungguh, keduanya termasuk hamba-hamba Kami yang beriman" sehingga nama keduanya dikenang sepanjang masa. Kemudian Allah menerangkan kenikmatan lain yang merupakan kemuliaan yang diberikan-Nya kepada Musa dan Harun, sebagaimana yang diberikan Allah kepada Nuh dan Ibrahim.” (QS. As-Saffat: 120-122)

Dalam ayat-ayat ini, Musa (as) dan Harun diperkenalkan sebagai mentor dan pembimbing Fir’aun dan Bani Israel, dan di bagian lain, menyebutkan mereka dengan gelar "Mu’minin" dan "Muhsinin" dan ini berarti, pertama-tama, ayat ini berupaya menyebut mereka sebagai contoh para dermawan dan orang-orang baik. Kedua, guru yang berusaha mendidik orang lain dianggap sebagai teladan dan teladan bagi anak didik.

Sumber: Metode disertasi pelatihan akhlak dalam kisah Nabi Musa (as) dalam Alquran (HRY)

Kunci-kunci: Metode Pendidikan ، Nabi ، Nabi Musa as ، Model
captcha