Haniyeh Serukan Umat Islam untuk Demo Murka
Menurut Iqna, mengutip al-Masirah, Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Hamas, mengumumkan dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Kamis malam bahwa Hamas dan perlawanan memiliki lebih banyak kemanusiaan dan moralitas daripada rezim pendudukan yang melakukan pembunuhan yang disengaja.
“Kami mengundang massa dan umat Islam untuk melakukan mobilisasi publik pada hari Jumat dengan tema menghentikan agresi, menolak pengungsian dan tanah air alternatif,” kata Haniyeh.
Dia menambahkan, kita harus bergerak dan berpikir di luar kerangka dengan kekuatan dan keberanian serta menerapkan persamaan untuk mencegah pendudukan Israel atas Masjid Al-Aqsa dan pembunuhan warga Palestina oleh musuh ini.
“Pergilah ke perbatasan (Palestina) dan terapkan persamaan,” kata Haniyeh kepada umat Islam.
Kepala kantor politik Hamas, sembari mengapresiasi semua pihak yang mengutuk serangan rezim Zionis dalam beberapa hari terakhir, mengatakan: “Kami serukan percepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Gaza sedang menyaksikan bencana kemanusiaan di tangan Zionis.”
Haniyeh menambahkan, selama ini, saya menerima beberapa telepon dan bertemu dengan para pejabat, dan kami menekankan kepada mereka bahwa solusinya adalah meninggalkan rezim pendudukan sedemikian rupa sehingga rakyat Palestina menikmati kebebasan penuh dan kedaulatan penuh, dan Quds adalah ibu kota negara Palestina.
Pemimpin Hamas menyatakan bahwa Amerika tidak berhasil dalam memobilisasi dukungan internasional terhadap Gaza. “Amerika tidak mampu meyakinkan negara-negara Arab untuk menerima isu pengungsian warga Palestina,” ucapnya.
Dia menyatakan bahwa darah bangsa Palestina dan agresi rezim Zionis yang terus berlanjut akan menghancurkan semua persamaan dan rencana di tingkat regional dan Palestina. “Kami memperingatkan semua orang bahwa jika agresi dan kehancuran terus berlanjut, pertempuran ini dapat berubah menjadi pertempuran regional sementara dunia menyaksikan perlawanan heroik rakyat kami di Gaza dan keberanian pasukan perlawanan”.
Haniyeh melanjutkan, Amerika juga gagal dalam mempromosikan klaim palsu rezim Zionis. (HRY)
