Menurut Iqna mengutip Arabi 21, 13 orang, termasuk saudari perempuan Ismail Haniyeh, syahid dalam pemboman kamp al-Shati di barat Kota Gaza oleh pesawat tempur Israel.
Sementara media Israel mengklaim sembilan anggota keluarga kepala biro politik gerakan Hamas menjadi syahid dalam serangan ini.
Sejak awal serangan rezim Zionis di Gaza, puluhan anak, cucu, anggota dan kerabat Ismail Haniyeh telah menjadi syahid.
Dalam beberapa jam terakhir, pesawat tempur Israel menargetkan setidaknya dua sekolah yang berafiliasi dengan UNRWA, yang menampung pengungsi Palestina, dan puluhan orang menjadi syahid dan terluka dalam serangan ini.
Berdasarkan statistik terkini Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban agresi berkelanjutan rezim Zionis sejak 7 Oktober 2023 mencapai 37.626 orang syahid, 8.698 orang luka-luka, dan ribuan orang hilang.
Reaksi Hamas
Dalam sebuah pernyataan, Hamas bereaksi terhadap kesyahidan saudari perempuan Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Hamas, dan menuntut tindakan segera untuk menghentikan perang di Gaza.
Pernyataan ini menyebutkan, pembunuhan dan kejahatan brutal rezim Zionis terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, termasuk pemboman rumah keluarga Haniyeh di kamp al-Shati dan syahidnya 20 warga sipil, termasuk saudari perempuan Ismail Haniyeh, kepala kamp Kantor politik Hamas, pemboman sekolah Abdul Fattah Hammoud di lingkungan Al-Darj, yang menyebabkan 8 anggota keluarga al-Jaro mati syahid, penargetan rumah keluarga Nasr di kamp al-Maghazi dan pemboman sebuah sekolah yang berafiliasi dengan badan UNRWA di kamp al-Shati dan kesyahidan puluhan warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, penekanan pada tantangan terhadap semua undang-undang internasional dan hak asasi manusia oleh rezim pendudukan dengan sengaja menargetkan warga sipil dan melakukan tindakan kejahatan brutal terhadap mereka.
Hamas menyatakan: “Kami menganggap pemerintahan Presiden AS Joe Biden bertanggung jawab atas berlanjutnya genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza karena melanjutkan dukungan politik dan militer kepada pemerintah dan tentara pendudukan Zionis dan mengulur lebih banyak waktu untuk menyelesaikan penghancuran dan pembunuhan di Gaza.”
Dalam pernyataan tersebut disebutkan, mengingat berlanjutnya dan meningkatnya kejahatan brutal musuh, kami menyerukan kepada umat Islam dan Arab serta seluruh masyarakat bebas di dunia untuk mengintensifkan gerakan mereka di segala bidang dan menekan untuk menghentikan perang terhadap Gaza, dan kami meminta masyarakat internasional dan PBB untuk memenuhi tanggung jawab mereka terhadap kejahatan brutal ini dan segera mengambil tindakan untuk mendukung warga sipil Palestina dan mengadili serta menghukum para pemimpin teroris rezim Zionis atas kejahatan terhadap bangsa Palestina. (HRY)