MTQ Internasional Rusia ke-22 yang digelar beberapa hari terakhir ini dengan hadirnya Mohammad Rasool Takbiri, hafiz seluruh Alquran, dan hafiz muda ini gagal meraih peringkat tersebut.
Cukuplah kita mengakui kemampuan hafiz Alquran ini sebagai peraih gelar termuda di bidang khusus hafalan Alquran setara dengan gelar doktor, yang diraihnya pada tahun lalu di usia 28 tahun.
Meski sederet gelar juara kompetisi domestik telah diraihnya, namun kesuksesan tersebut belum mampu ia ulangi di kancah internasional.
Merujuk pada tingginya level musabaqoh, Takbiri menyatakan saya memiliki performa yang sangat bagus dan saya telah banyak berlatih. Jika Anda membandingkan video penampilan saya dengan orang lain di musabaqoh, Anda akan melihat perbedaan penampilannya.
Hafiz Alquran ini berkata: “Dalam musabaqoh di Rusia, ditanya tiga pertanyaan yang terdiri dari 10 hingga 12 baris, dan karena itu, sekitar 15 orang mendapat nilai sempurna untuk hafalan bagus. Ketika jumlah peserta membaca dengan sempurna, dewan juri akan lebih terbuka untuk memberikan penghargaan kepada negara yang diinginkannya.”
Takbiri mengatakan tentang peringkat teratas musabaqoh ini. “Tahun ini, juara pertama berasal dari Libya, peserta ini berhasil meraih juara pertama musabaqoh Awwal Al-Awail Qatar tahun lalu. Rekor ini juga memiliki pengaruh terhadap pencapaiannya di peringkat pertama Rusia.”
Peringkat kedua juga diraih wakil Qatar yang tampil kurang baik. Menariknya, ada dua peserta dari Qatar dan yang lebih menarik lagi adalah Qatar menjadi sponsor finansial musabaqoh tersebut. Selama musabaqoh berlangsung, delegasi yang terdiri dari 40 pemimpin Qatar berpartisipasi dalam musabaqoh tersebut. Meski perwakilan Yaman dan Palestina kurang begitu bagus dalam tilawah, namun mereka diperkenalkan sebagai juara ketiga guna menaruh perhatian pada isu perlawanan.(HRY)