Menurut Iqna mengutip Wafa, Kementerian Luar Negeri Qatar mengeluarkan pernyataan hari Sabtu, 18 Januari, yang mengumumkan bahwa gencatan senjata di Gaza akan dimulai pukul 8:30, Minggu pagi, 19 Januari.
Kementerian Luar Negeri Qatar menyarankan kedua belah pihak untuk berhati-hati sepenuhnya dalam mempertahankan gencatan senjata dan menunggu arahan dari sumber-sumber resmi.
Di sisi lain, Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Nasional yang berafiliasi dengan pemerintah Jalur Gaza mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan atas gencatan senjata di Jalur Gaza, yang menyatakan bahwa kami menyerukan kepada rakyat Palestina secara umum dan rakyat Jalur Gaza pada umumnya Khususnya untuk menyetujui gencatan senjata dan menghentikan perang genosida rezim pendudukan Zionis yang telah melancarkan perang terhadap rakyat kami di Gaza selama lebih dari 15 bulan dan tidak ragu untuk melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap orang-orang ini. Perang yang menghancurkan ini merupakan kejahatan terbesar yang dilakukan terhadap suatu bangsa yang terkepung dalam sejarah modern.
Lebih lanjut pernyataan itu menyebutkan: “Keteguhan hati rakyat kita yang legendaris di Jalur Gaza menggagalkan semua tujuan musuh Zionis dalam perang kriminal ini, dan rakyat Palestina membuktikan sekali lagi bahwa hanya merekalah yang layak membangun masa depan bagi generasi mendatang, dan bahwa rezim pendudukan dapat dihancurkan. Darah anak-anak dan wanita kami, serta darah seluruh rakyat Palestina yang tak berdaya di Jalur Gaza, akan tetap menjadi noda malu di dahi kemanusiaan dan tidak akan pernah terhapuskan. Darah ini akan tetap menjadi bukti nyata kebrutalan rezim pendudukan dan para pendukungnya, dan rakyat Palestina adalah satu-satunya pemilik tanah mereka yang mengorbankan darah mereka untuk tujuan ini”.
Rincian penarikan pasukan pendudukan Israel dari Gaza
Al Jazeera juga melaporkan bahwa berdasarkan kesepakatan tersebut, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza akan dimulai pada tahap pertama, yang akan berlangsung selama 42 hari, setelah penghentian sementara operasi militer timbal balik. Dan pasukan mundur ke arah timur dan menjauh dari wilayah pemukiman menuju daerah perbatasan di Jalur Gaza. Pada tahap kedua, pasukan pendudukan akan sepenuhnya mundur dari Jalur Gaza. (HRY)