Gencatan Senjata setelah 471 Hari Keteguhan Rakyat Gaza Dimulai
Menurut Iqna mengutip Kantor Berita Sama, setelah 471 hari perang berdarah di Jalur Gaza, akhirnya pada pukul 08.30 (waktu setempat) pada hari Minggu, 19 Januari, fase pertama gencatan senjata baru antara Zionis rezim dan perlawanan Palestina di Jalur Gaza dilaksanakan.
Setelah tiba saatnya untuk melaksanakan gencatan senjata, sumber-sumber media melaporkan penempatan para pejuang dari Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, di Jalur Gaza selatan.
Sementara itu, warga Palestina dan penduduk Gaza merayakan dan bergembira di berbagai tempat, terutama di area Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.
Pada saat yang sama, media Palestina juga memuat gambar-gambar momen saat para pengungsi Palestina kembali ke rumah mereka. Media-media menafsirkan parade jalanan para pejuang perlawanan sebagai tanda lain kegagalan rezim Zionis dalam mencapai tujuannya.
Bersamaan dengan dimulainya gencatan senjata, warga Palestina mulai kembali ke Beit Hanoun di Jalur Gaza utara, dan pasukan polisi Palestina telah dikerahkan di daerah tersebut.
Saat-saat yang menentukan ini terjadi setelah berbulan-bulan perang, pertumpahan darah, pengungsian, dan pemboman, dan perlawanan berusaha mengakhiri perang dengan membebaskan sebanyak mungkin tawanan perang Palestina di rezim Zionis.
Terkait hal ini, Ahmed Al-Sufi, Wali Kota Rafah, mengatakan: "Kami siap melaksanakan rencana bertahap untuk membuka kembali jalan-jalan di Kota Rafah agar kehidupan normal dapat kembali berjalan dan lalu lintas yang aman dapat terwujud."
“Kami memuji keteguhan dan pengorbanan warga Rafah selama masa sulit di masa lalu dan mengimbau penduduk untuk tidak terburu-buru kembali ke daerah berbahaya,” imbuhnya.
Al-Sufi menekankan: "Sangat penting untuk menyediakan kondisi bagi mereka yang terlibat dalam menetralisir ranjau dan bahaya lainnya."
Walikota Rafah menambahkan pemerintah Kota Gaza akan melakukan segala yang dapat dilakukannya untuk memastikan kembalinya kehidupan normal ke Rafah sesegera mungkin. “Staf kami akan bekerja sepanjang waktu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyediakan layanan dan mengembalikan kehidupan normal,” ucapnya.
Ia melanjutkan: "Kami berharap kerja sama warga dapat berhasil dalam fase ini, dan bersama-sama kita dapat membangun masa depan yang aman."
Berita ini muncul ketika gencatan senjata mulai berlaku pada pukul 10:00 waktu Teheran hari ini dan pukul 8:30 waktu setempat.
Berdasarkan kesepakatan antara Palestina dan rezim pendudukan, perlawanan Palestina akan membebaskan 3 tahanan Israel yang ditahan selama Operasi Penyerbuan Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, dan menyerahkan mereka kepada Palang Merah. (HRY)
