IQNA

Partisipasi 25 Negara dalam Musabaqoh Alquran Internasional Tanzania ke-33

7:48 - February 23, 2025
Berita ID: 3481631
IQNA - Musabaqoh Alquran Internasional Tanzania ke-33 dimulai pada hari Kamis, 20 Februari, dengan kehadiran perwakilan dari 25 negara.

Menurut Iqna mengutip Shahed Al-Alan, musabaqoh ini diadakan di Tanzania dengan dukungan Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Saudi, dengan partisipasi 25 peserta dari 25 negara dari berbagai benua di dunia, dan berlanjut hingga Minggu, 23 Februari.

Arab Saudi, Turki, Libya, Senegal, Kanada, Kuwait, Sudan, Nigeria, UEA, Maroko, Yaman, Pantai Gading, Rusia, Somalia, Ethiopia, Malaysia, Yordania, Kenya, Inggris, AS, Ghana, Mesir, Qatar, Aljazair, dan Uganda termasuk di antara negara-negara yang berpartisipasi dalam musabaqoh ini.

Sepuluh peserta akan melaju ke babak final, dan acara penutupan akan dihadiri oleh 60.000 orang, serta pejabat dan menteri Tanzania, anggota parlemen, diplomat, dan tokoh sosial.

Tujuan dari musabaqoh ini adalah untuk memotivasi generasi muda agar gemar menghafal Alquran, memperkokoh nilai-nilai Islam, menyebarluaskan ajaran Alquran kepada generasi muda, mempererat hubungan antar negara Islam, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya Alquran bagi kehidupan umat Islam, dan menyebarkan kedamaian dan keamanan dengan memperkuat nilai-nilai Islam yang berlandaskan pada toleransi dan moderasi.

Terkait hal ini, pada Jumat, 21 Februari, panitia penyelenggara musabaqoh menggelar konferensi pers yang kedua puluh dua, yang dipimpin oleh Sheikh Osman Ali Kaburu, Ketua Musabaqoh Alquran Internasional Tanzania Prize, di tempat musabaqoh di Dar es Salaam.

Media dalam dan luar negeri hadir dalam pertemuan tersebut, dan Abdullah bin Yatim Al-Anzi, juru bicara resmi Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Saudi, berbicara pada pertemuan tersebut tentang upaya Arab Saudi untuk mendayagunakan Alquran dan mendukung musabaqoh Alquran di berbagai negara.

Musabaqoh Alquran Internasional Tanzania, yang diselenggarakan dengan perhatian khusus dari pemerintah Tanzania, merupakan salah satu tindakan Arab Saudi dalam mendayagunakan Alquran, yang menunjukkan hubungan historis dan kuat antara kedua Negara,” pungkasnya. (HRY)

 

4267547

captcha