Menurut Iqna mengutip situs informasi makam Huseini, Ustad Mohammad Baqir Al-Mansouri, pengawas departemen pendidikan internasional pusat tersebut, mengatakan: "Kursus ini diadakan di dunia maya dan platform Telegram, dan lebih dari seribu mahasiswa Alquran putra dan putri dari 25 negara di seluruh dunia berpartisipasi dalam kursus ini."
“Dalam kursus ini, hadir para pelajar Alquran dari Australia, Uni Emirat Arab, Bahrain, Brasil, Amerika Serikat, Inggris, Aljazair, Denmark, Arab Saudi, Senegal, Irak, Kuwait, Norwegia, Yaman, Iran, Pakistan, Suriah, Sierra Leone, Oman, Guinea, Kanada, Lebanon, Luksemburg, Mesir, dan Nigeria,” imbuhnya.
Ustad Mustafa Al-Ta'i, pembimbing kursus Alquran ini, juga mengatakan: "Dalam kursus ini, disajikan pelajaran tafsir sederhana berdasarkan tafsir otentik beserta program terpadu untuk menghafal surah Ash-Shaf.
“Kursus tersebut mencakup berbagai kegiatan interaktif dengan partisipasi guru-guru Alquran pria dan wanita elit dari Irak, Iran, Lebanon, dan Suriah untuk memastikan kualitas penilaian dan tindak lanjut,” imbuhnya.
Mustafa Al-Ta’i menyatakan ujian akhir kursus diselenggarakan dengan metode modern, yang menghasilkan sertifikat penerimaan pada tiga tingkat: Sangat baik sekali, sangat baik, dan baik, dan peserta lainnya menerima sertifikat partisipasi sebagai pengakuan atas upaya mereka dalam kursus Alquran ini. (HRY)