Menurut Iqna mengutip situs web informasi Kantor Pemimpin Tertinggi, Ayatullah Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif dan delegasi rombongan pada Senin sore 26 Juni. Mengacu pada posisi khusus Pakistan di dunia Islam, beliau menekankan perlunya kegiatan bersama dan efektif antara Iran dan Pakistan untuk menghentikan kejahatan rezim Zionis di Gaza.
Pada awal pertemuan ini, Pemimpin Revolusi menyatakan kepuasannya atas berakhirnya perang antara Pakistan dan India dan menyampaikan harapan akan penyelesaian perbedaan kedua negara. Beliau juga menunjukkan posisi Pakistan yang sangat baik dan kuat dalam masalah Palestina selama beberapa tahun terakhir, dengan mengatakan: "Meskipun dalam beberapa tahun terakhir selalu ada godaan bagi negara-negara Islam untuk menjalin hubungan dengan rezim Zionis, Pakistan tidak pernah terpengaruh oleh godaan ini."
Menunjuk pada potensi besar Umat Islam untuk menjadi kekuatan yang lebih besar di dunia saat ini, Ayatullah Khamenei menambahkan: "Dalam situasi di mana para penghasut perang di dunia memiliki banyak motif untuk menciptakan perselisihan dan perang, satu-satunya hal yang dapat menjamin keamanan Umat Islam adalah persatuan di antara negara-negara Islam dan peningkatan hubungan antara negara-negara ini."
Beliau menyebut masalah Palestina sebagai masalah nomor satu di dunia Islam dan, mengacu pada kondisi menyedihkan di Gaza, mengatakan: “Situasi di Gaza telah mencapai titik di mana orang-orang biasa di Eropa dan Amerika memprotes pemerintah mereka dengan mengadakan demonstrasi, tetapi dalam situasi yang sama, sayangnya, beberapa pemerintah Islam mendukung rezim Zionis”.
Pemimpin Revolusi menekankan bahwa Republik Islam Iran dan Pakistan dapat bekerja sama untuk menjadi negara berpengaruh di dunia Islam dan mengarahkan masalah Palestina keluar dari jalan yang salah. “Kami optimis tentang masa depan dunia Islam, dan banyak peristiwa menegaskan optimisme kami,” ucap Pemimpin Tertinggi Revolusi.
Ayatullah Khamenei juga menilai hubungan antara Iran dan Pakistan selalu hangat dan bersaudara. Mengacu pada posisi baik Pakistan selama perang yang dipaksakan sebagai contoh hubungan persaudaraan ini, beliau menilai kerja sama saat ini antara kedua negara dalam berbagai dimensi masih lebih rendah dari yang diharapkan, seraya menambahkan: “Kedua negara dapat saling membantu di banyak bidang, dan kami berharap perjalanan ini akan membantu memperluas komunikasi secara komprehensif di berbagai bidang, terutama ekonomi, politik, dan budaya.”
Pemimpin Revolusi juga menekankan perlunya kerja sama antara Iran dan Pakistan untuk membuat organisasi ECO lebih aktif.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Presiden tersebut, Shahbaz Sharif menyampaikan rasa senangnya yang besar atas pertemuan dengan Pemimpin Revolusi dan mengapresiasi peran positif Republik Islam Iran dalam meredakan krisis yang muncul antara Pakistan dan India. Saat menjelaskan perkembangan terkait konflik terkini, ia menyinggung masalah Gaza dan berkata: "Sayangnya, masyarakat internasional tidak mengambil tindakan efektif apa pun untuk mengakhiri bencana Gaza."
Perdana Menteri Pakistan juga merujuk pada pembicaraannya yang baik dan konstruktif di Teheran dan menyatakan harapan bahwa kunjungan ini akan membuka jalan bagi perluasan hubungan lebih lanjut antara kedua negara. (HRY)