Menurut Iqna mengutip Al-Quds Al-Arabi, ratusan demonstran pro-Palestina di Swiss memblokir rel kereta api di stasiun Jenewa dan Lausanne pada hari Senin, 9 Juni sehingga mengganggu lalu lintas kereta api.
Menurut Tribune de Genève, sekitar 300 orang memblokir dua rel kereta api di stasiun Jenewa pada Senin siang, sambil memegang bendera Palestina.
Para demonstran secara spontan menggunakan media sosial untuk memprotes penahanan Madeleine, sebuah kapal yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, oleh angkatan laut Israel.
Di stasiun Jenewa, para demonstran memblokir semua kereta di dua peron selama sekitar satu jam dari pukul 6 hingga 7 malam, yang mengakibatkan pembatalan dan penundaan.
Hal yang sama terjadi di stasiun Lausanne, dan pada Senin sore, Kereta Api Federal Swiss mengumumkan bahwa lalu lintas terganggu parah karena para demonstran menduduki rel di stasiun Lausanne.
Perusahaan tersebut menjelaskan bahwa pasukan keamanan turun tangan untuk membubarkan para demonstran, dan ratusan demonstran, disertai oleh polisi, bergerak menuju pusat kota.
Satu jam kemudian, lalu lintas berangsur-angsur kembali normal, dan perusahaan kereta api Swiss mengatakan akan butuh waktu untuk kembali normal.
Perlu dicatat bahwa penahanan kapal Madeleine telah menuai reaksi internasional yang luas, dan aktivis hak asasi manusia serta organisasi internasional telah mengutuk keras tindakan rezim Zionis ini.
Kapal tersebut diberi nama untuk menghormati "Madeleine Kullab", seorang nelayan wanita Palestina dari Gaza yang kehilangan semua harta benda dan harapannya selama perang, untuk melambangkan penderitaan rakyat Gaza dan upaya untuk mengakhiri pengepungan selama dua tahun di wilayah tersebut.
Para aktivis armada itu menekankan bahwa mereka memulai perjalanan menuju Gaza dengan damai, membawa makanan dan obat-obatan. (HRY)