Untuk mengkaji isu-isu budaya dan agama penting di dunia Islam, khususnya selama Pekan Persatuan, niscaya kita perlu kembali memperhatikan peran Alquran dan Ahlulbait (as) dalam persatuan umat Islam. Dalam hal ini, Hujjatul Islam wal Muslimin Mohammad Safar Jibraeli, anggota dewan akademik Institut Penelitian Kebudayaan dan Pemikiran Islam serta salah satu profesor dan penasihat Pusat Studi dan tanggapan terhadap syubhat-syubhat hauzah, membahas peran kunci Alquran dan para Imam Maksum (as) dalam menciptakan persatuan umat Islam. Berikut kutipan percakapan tersebut:
Iqna - Apa peran Alquran dan sabda Nabi Muhammad (saw) dalam menciptakan persatuan umat Islam dan sekte-sekte Islam?
Ayat terkenal "Dan berpegang teguhlah kepada tali Allah dan janganlah kamu bercerai berai" (memerintahkan agar kalian berpegang teguh kepada tali Allah bersama-sama dan tidak bercerai satu sama lain.) Dalam ayat 105 surah Ali-Imran, Allah lebih lanjut berfirman:
وَلَا تَکُونُوا کَالَّذِینَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَیِّنَاتُ وَأُولَئِکَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِیمٌ
“Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang sangat berat”.
Imam Khomeini (qs) dan Pemimpin Tertinggi selalu menekankan persatuan dan interaksi. Imam Hasan al-Mujtaba (as) juga berdamai untuk menjaga persatuan. Beliau berkata: "Mungkin Anda dan saya akan berbicara kepada rakyat seribu kali dan memperkuat persatuan." (HRY)