
Menurut Iqna, acara penutupan bagian naghom religi tahap akhir Musabaqoh Alquran Nasional ke-48 telah digelar pagi ini, Senin, 20 Oktober, di Aula Fajr, Sanandaj.
Acara dimulai dengan pembacaan lagu kebangsaan Republik Islam Iran, dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci surah Al-Mukminun oleh Hossein Fardi, seorang qari Alquran internasional.
Dalam kelanjutan acara ini, yang bawakan oleh Mehdi Safari, Hujjatul Islam wal Muslimin Mohammad Karvand, Direktur Jenderal Wakaf dan Urusan Amal Provinsi Kurdistan dan Sekretaris musabaqoh ini, dalam sambutannya, mengenang para syuhada Kurdistan, khususnya syahid Hossein Salami, serta mengapresiasi Mamousta Rostami, Imam salat Jumat Sanandaj dan anggota Majelis Ahli, dan menambahkan: “Para syuhada di wilayah negara ini, yang penduduknya mengorbankan nyawa mereka selama delapan tahun pertahanan suci, harus dikenang, karena jika orang-orang terlibat dalam menghafal Alquran, para syuhada ini adalah makna sebenarnya dari pelindung Alquran”.
Sekretaris Musabaqoh Alquran Nasional ke-48 mengatakan, "Alhamdulillah, babak pertama musabaqoh bidang naghom religi, meliputi pembacaan doa, paduan Alquran, azan, dan paduan suara, telah usai. Kita menyaksikan para peserta berlaga di cabang ini selama dua hari."
Karvand menyatakan: "Mulai besok hingga 27 Oktober, musabaqoh ini akan memasuki fase yang penuh semangat dan panas dengan menyelenggarakan sesi-sesi seperti qiraat tahqiq, tartil, dan hafalan Alquran."
“Membaca Alquran dan membiasakan diri dengan frasa dan kata-katanya melalui tilawah dan hafalan Alquran memang bermanfaat, tetapi efektivitas dan keteraturan hidup setiap Muslim bergantung pada pengamalan perintah-perintah Alquran,” tegasnya.
Imam Jumat Sanandaj menjelaskan: “Saya harus berbicara tentang cahaya Alquran, cahaya yang turun dan mewujud di suatu tempat di dalam hati Nabi; ini adalah mukjizat ilahi yang paling besar, karena jika api mendingin bagi Ibrahim (as) atas perintah Allah swt atau jika tongkat Musa (as) membelah Sungai Nil atas kehendak-Nya, mukjizat-mukjizat ini hanya terjadi pada waktu dan saat itu, namun cahaya Alquran ini masih tetap segar dan baru setelah 14 abad”.
Selain itu, sebagai kelanjutan dari acara ini, Hujjatul Islam Shahab Amanatchi dari Qom tampil sebagai juara pertama dalam kategori bacaan doa dalam musabaqoh ini.
Acara ditutup dengan pengumuman nama dan apresiasi para juara. (HRY)