IQNA

Wawancara IQNA dengan Cendekiawan Sudan:

Tantangan Kehadiran Efektif Pemikiran Islam di Ruang Media Dunia

6:19 - November 04, 2025
Berita ID: 3482955
IQNA - Mohamed an-Nour al-Zaki menjelaskan: "Islam pada dasarnya memiliki pemikiran yang koheren tentang manusia dan kehidupan, tetapi terdapat dua masalah mendasar: pertama, kurangnya wacana ilmiah untuk menyampaikan pesan Islam dengan tepat, dan kedua, kelemahan dalam memilih perangkat baru untuk menyampaikan wacana ini. Dengan mengatasi kedua tantangan ini, pemikiran Islam berpotensi untuk memiliki kehadiran yang efektif di ruang media global."

Program televisi Al-Wajh al-Akhar merupakan salah satu produksi bergengsi Jaringan Global Al-Kawthar, yang dengan pendekatan analitis dan berorientasi pemikiran, mengeksplorasi akar intelektual dan kultural dari fenomena kontemporer.

Program ini berupaya menyajikan gambaran yang lebih mendalam tentang realitas dunia Islam dan hubungannya dengan peradaban Barat, sekaligus mendefinisikan ulang identitas Islam dari perspektif baru yang berlandaskan martabat manusia bagi pemirsa berbahasa Arab.

Al-Wajh al-Akhar mengangkat pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang kemanusiaan, masyarakat, budaya, dan peradaban Islam melalui wawancara khusus dengan para intelektual, peneliti, dan pakar di bidang agama dan pemikiran. Mohamed an-Nour al-Zaki, seorang tokoh aktif di media dan pemikiran Islam Sudan, berbicara kepada IQNA tentang pengalaman profesionalnya serta tujuan dan perspektif program ini.

Iqna - Ustad Zaki, mohon ceritakan tentang perjalanan karier Anda di bidang media, dan apa yang mendorong Anda untuk terjun ke bidang dialog intelektual dan keagamaan?

Sejak SD, saya tertarik pada kegiatan budaya, khususnya budaya Islam dan Alquran, serta merancang program pendidikan. Di SMP, minat ini bernuansa dakwah, karena pada saat itu saya mengenal mazhab Ahlulbait (as) dan mulai tertarik.

Selama masa SMA, aktivitas media dan keagamaan saya berkembang pesat, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Di sekolah, saya menerbitkan koran dinding, aktif di Asosiasi Alquran, dan di kota Al-Abyad, saya memperkenalkan dan menyebarkan pemikiran Syiah di antara teman sekelas, guru, dan mahasiswa Universitas Kordofan.

Di universitas dan kemudian di hauzah, jalur ini berlanjut dan ditempuh dalam bentuk ceramah dan program-program dialogis dengan fokus pada ajakan dan penyadaran, dan berlanjut hingga hari ini.

چالش‌های حضور رسانه‌ای اندیشه اسلامی در سطح جهان

Iqna - Apa tujuan utama program ini, mengingat banyaknya program keagamaan dan politik di televisi?

Program Al-Wajh al-Akhar sebenarnya merupakan diskusi intelektual tentang fondasi ideologis dunia kontemporer. Tujuannya adalah menganalisis akar intelektual yang memengaruhi realitas kemanusiaan dan Umat Islam saat ini, sehingga penonton dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang peristiwa di sekitar mereka.

Dalam program ini, gagasan-gagasan Barat beserta fondasi perilaku dan budayanya dikaji dari perspektif peradaban dan kemanusiaan; serta krisis yang dihadapi Umat Islam dalam menghadapi proyek budaya dan politik Barat, dan kelemahan internalnya dalam memanfaatkan kapasitasnya untuk membangun kembali peradaban Islam.

Iqna - Menurut Anda, apakah pemikiran Islam saat ini mampu efektif di ranah media global?

Islam secara inheren memiliki pemikiran yang koheren tentang manusia dan kehidupan; sebuah pemikiran yang didasarkan pada nilai-nilai moral yang luhur dan menyediakan kerangka kerja untuk memecahkan krisis kemanusiaan. Namun, terdapat dua permasalahan mendasar di kalangan umat Islam: Pertama, kurangnya wacana ilmiah dan akurat yang dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan modern untuk menyampaikan pesan Islam dengan tepat; dan kedua, kelemahan dalam memilih format dan perangkat yang sesuai dengan teknologi modern untuk menyampaikan wacana ini.

Jika kedua tantangan ini diatasi, pemikiran Islam berpotensi memiliki kehadiran yang aktif dan efektif di ruang media global.

چالش‌های حضور رسانه‌ای اندیشه اسلامی در سطح جهان

Iqna - Bagaimana program Al-Wajh al-Akhar berupaya menghadirkan perspektif baru tentang identitas Islam kepada khalayak Arab dan non-Arab?

Republik Islam Iran telah mengambil langkah pertama yang sadar dan serius di dunia Islam—setelah berabad-abad—untuk mendefinisikan ulang identitas Islam secara universal dan mudah dipahami.

Sistem ini didirikan atas dasar martabat manusia. Republik Islam juga menekankan pentingnya meraih kekuasaan dan mengatasi kelemahan internal bangsa Islam. (HRY)

 

4314199

captcha