IQNA

Pertemuan Istanbul Menekankan Kebutuhan Sertifikasi Halal Global yang Terpadu

8:23 - November 30, 2025
Berita ID: 3483077
IQNA - Para peserta Pertemuan Halal Dunia ke-11 menekankan perlunya sertifikasi halal global yang terpadu untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperluas akses ke produk halal.

Menurut Iqna mengutip Al-Arabi Al-Jadeed, Istanbul, Turki, saat ini menjadi tuan rumah Pertemuan Halal Dunia ke-11 dan Expo Perdagangan Halal Internasional 2025, yang a diadakan dari 26 hingga 29 November.

Menurut Dewan Pertemuan Halal Dunia, konferensi ini dihadiri secara resmi oleh lebih dari 50 negara, dengan lebih dari 50.000 pengunjung dan perwakilan dari lebih dari 100 negara.

Pertemuan ini dianggap sebagai salah satu acara internasional paling terkemuka dalam industri halal, yang pasar globalnya diperkirakan akan mencapai sekitar $12 triliun dalam beberapa tahun mendatang.

Pertemuan tahun ini mencakup beragam pameran dan forum ekonomi besar, terutama Pameran Halal Internasional, Pameran Pariwisata dan Kesehatan ETHEXPO, Pertemuan Vendor Global, Pameran Mode Busana Tradisional, acara jejaring B2B, dan forum bisnis internasional.

Acara-acara ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi antar peserta dan menyoroti potensi signifikan pasar halal global, sehingga menjadikan Turki sebagai pusat utama industri halal.

Standardisasi dan Menarik Kepercayaan

Para pembicara pada sesi pembukaan pertemuan menekankan perlunya pengembangan sektor halal dan pertumbuhannya yang signifikan. Menurut Emre Ete, Wakil Presiden Dewan Pertemuan Halal Dunia, omzet sektor ini, termasuk pembiayaan, kini telah melampaui $8 triliun. Ia memperkirakan angka ini akan melampaui $12 triliun dalam lima tahun ke depan.

Para peserta juga menyerukan sertifikasi halal global yang terpadu untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperluas akses terhadap produk halal. Hisham bin Saad Al-Jadhey, Direktur Jenderal Badan Pengawas Obat dan Makanan Saudi, menegaskan hal ini, dengan mencatat bahwa industri halal merupakan sektor ekonomi yang berkembang pesat, didorong oleh meningkatnya permintaan global, dan siap untuk mengalami lompatan kualitatif di masa mendatang.

Para pembicara juga menekankan pentingnya menangani "prinsip-prinsip fundamental bagi pertumbuhan sektor halal" dengan menstandardisasi sertifikasi dan kriteria untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, menciptakan sistem digital global yang meningkatkan transparansi dan kepatuhan, memanfaatkan teknologi modern dalam perangkat regulasi, dan memungkinkan negara dan perusahaan untuk menyediakan produk yang lebih andal.

Turan Gheshlaghchi, seorang peneliti Turki, mengatakan: "Ekonomi halal, seiring meningkatnya minat internasional terhadapnya, bahkan di negara-negara non-Muslim, kini membutuhkan regulasi struktural dan hukum. Ini mencakup undang-undang yang terpadu, mekanisme pendukung, dan regulasi perdagangan. Ia yakin bahwa konsep halal telah menjadi sistem ekonomi terintegrasi yang memperkuat posisi negara-negara Islam dalam ekonomi global." (HRY)

 

4319728

captcha