IQNA

Upaya Penyinaran Cahaya Al-Quran di Pengasingan (Bagian 2)

17:33 - April 09, 2016
Berita ID: 3470290
MALAYSIA (IQNA) - Lembaga Kebudayaan Al-Quran Al-Huda, sebuah yayasan Iran yang baru berdiri di Malaysia, mampu mengantongi prestasi gemilang dalam kancah program-program Al-Quran hanya dalam waktu satu tahun.

Memperkuat Tingkat Permahaman Makna-makna Al-Quran di Kelas Makna

Kelas ini kelanjutan dari kelas-kelas Al-Quran, yang diprogram untuk meningkatkan pemahaman makna kalimat dan ayat-ayat Al-Quran. Zahra KadkhodaMezerji, pengajar kursus ini dengan memilih 9 jild buku makna-makna Al-Quran, karya Mas’ud Wakil berupaya mengajarkan makna-makna Al-Quran kepada para peminat. Ia meyakini selain pelajaran kalimat-kalimat Al-Quran, buku ini juga mengisyaratkan poin-poin perintah dalam bahasa Arab, yang sangat bermanfaat dalam memahami makna-makna Al-Quran.

Upaya Penyinaran Cahaya Al-Quran di Pengasingan (Bagian 2)

Zahra KadkhodaMezerji; Pengajar yang Sudah Akrab dengan Al-Quran Sedari Kecil

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan dengannya, ia mengintroduksikan motivasinya untuk memulai kursus sebagai berikut:

"Saya sangat menyukai Al-Quran sedari kecil dan pengajar pertama saya adalah ayah saya sendiri. Ia termasuk pengajar Al-Quran. Saya banyak melakukan lawatan ke pelbagai negara karena perkerjaan suami dan saya melanjutkan aktivitas-aktivitas Qurani saya di semua negara. Saya merintis kelas-kelas Al-Quran di sebagian negara. Termasuk aktivitas-aktivitas terpenting Al-Quran yang saya miliki di Albania di kota Tirana dan di Bosnia kota Sarajevo. Aktivitas yang akhirnya membuahkan pencatatan sebuah lembaga Al-Quran yang masih terus aktif sampai saat ini.

Saya yakin keakraban dengan Al-Quran akan menciptakan ketenangan dan ketentraman dalam kehidupan dan fenomena tabiat di dunia manusia akan lebih dimengerti dengan mengetahui makna-makna Al-Quran dan problem-problem sosial akan lebih mudah dikaji dan dapat diselesaikan hanya dengan melihat Al-Quran. ketika saya menelaah Al-Quran dengan memperhatikan makna-maknanya, maka akan menjadi pembimbing saya di semua rute kehidupan dan bahkan lebih baik dalam memperkuat hasrat dan tawakal saya dibandingkan dengan membaca sebagian dari buku-buku psikologi.

Metode pengajaran yang diagendakan untuk buku ini sangatlah gamblang, sebagaimana yang telah diisyaratkan dalam buku itu sendiri. Selain menggunakan pengalaman-pengalaman yang aku miliki dan demikian juga aku memakai metode diskusi para mahasiswa. Dengan melihat bahwa setiap buku memiliki 8 pelajaran, maka diagendakan 12 pertemuan untuk setiap buku dan sekarang ini kita sudah hampir menyelesaikan buku ketiga dengan berlalunya 4 bulan.

Dengan melihat bahwa mayoritas masyarakat yang datang ke Malaysia adalah kalangan mahasiswa dan biasanya menetap sekitar 2-5 tahun untuk belajar di Malaysia, maka ini merupakan peluang bagus untuk menyelenggarakan kelas-kelas tersebut secara cuma-cuma. Dengan melihat bahwa lembaga Al-Quran Al-Huda sudah terdaftar secara resmi, maka diharap masyarakat Malaysia yang berminat dapat menggunakan pendidikan-pendidikan tersebut. Semoga pembentukan kelas-kelas semacam in dapat mensterilkan propaganda-propaganda keliru terhadap masyarakat Iran dan memiliki hasil positif. Majelis pertama Al-Quran diselenggarakan secara bersama dengan masyarakat Malaysia dan para tamu khusus dan penceramah acara ini adalah Dato Abdul Latif, Direktur Eksekutif markas terbesar percetakan dan publikasi Al-Quran di Malaysia”.

Apa yang dikatakan Para Pelajar?

Dalam sebuah wawancara, para pelajar dan partisipan kelas-kelas ini juga mengetengahkan opininya terkait proses pendidikan Al-Quran di lembaga tersebut:

- Saya lebih mudah memahami Al-Quran dibanding sebelumnya dan saya sangat gembira dalam hal ini karena dapat membantu anak-anak saya di rumah, saya sangat berterimakasih kepada mereka yang telah menciptakan kelas-kelas pendidikan Al-Quran untuk kami dalam perantauan.

- Saya benar-benar merasakan efek positifnya dalam kehidupan saya dan bagi saya hal ini memiliki kelezatan tersendiri dimana saat mendengar dan membaca Al-Quran saya dapat memahami sebagian dari bagian-bagiannya.

- Saya mendapat informasi adanya penyelenggaraan kelas semacam ini dari teman-teman saya dan bagi saya pengenalan bahasa Arab serta pemakaiannya dalam makna-makna Al-Quran merupakan motivasi yang sangat penting untuk kelanjutan kelas-kelas dan meski saya memiliki kesibukan, namun saya masih tetap berminat untuk terus tetap belajar.

- Alasan saya untuk hadir di kelas ini adalah karena dirasa perlu untuk mempelajari makna-makna Al-Quran, sehingga saya dapat mengetahui makna pokok dan terjemahan Al-Quran melebihi sebelumnya dan lebih mendetail. Sebelumnya saya juga berpartisipasi di kelas-kelas maarif Al-Quran dan tajwid, yang diselenggarakan oleh biro keluarga konsultan dan lembaga Al-Quran Al-Huda. Karenanya, saya sangat berterimakasih karena sudah menciptakan kondisi untuk mempelajari Al-Quran dan makna-maknanya, dengan pembahasan-pembahasan religi, islami dan ideologi dengna metode diskusi dan tukar pendapat dengan selainnya. Dan menurut saya ini adalah poin kuat kelas tersebut.

- Saya sangat gembira, baik diri saya maupun anak saya dapat menggunakan sekumpulan pendidikan Al-Quran ini.

Perlu dijelaskan bahwa kelas-kelas membaca buku, kesehatan dan pendidikan Al-Quran anak-anak termasuk kelas-kelas aktif markas ini dan masih terus mendapat sambutan masyarakat Iran yang bermukim di Malaysia.

Upaya Penyinaran Cahaya Al-Quran di Pengasingan (Bagian 2)

Upaya Penyinaran Cahaya Al-Quran di Pengasingan (Bagian 2)

Upaya Penyinaran Cahaya Al-Quran di Pengasingan (Bagian 2)

Upaya Penyinaran Cahaya Al-Quran di Pengasingan (Bagian 2)

http://iqna.ir/fa/news/3486053

Kunci-kunci: malaysia
captcha