IQNA

Ketua Lembaga Eropa Perempuan Pengikut Ahlulbait as:

Pengaruh Lobi Zionis di Media Barat, Merupakan Tantangan Penting Bagi Umat Islam

16:57 - December 01, 2019
Berita ID: 3473654
IRAN (IQNA) - Howaida Jabak, ketua lembaga Eropa perempuan pengikut Ahlulbait as menggambarkan pengaruh dan dominasi lobi Zionis di banyak media berpengaruh di Barat sebagai tantangan penting bagi minoritas Muslim, dan mengatakan media bertujuan untuk memublikasikan Islamophobia, dan memutarbalikkan kebenaran dan ajaran Islam.

Howaida Jabak, seorang perempuan kelahiran Lebanon yang tinggal di Italia, dokter bedah dan ketua lembaga Eropa perempuan pengikut Ahlulbait as saat wawancara dengan IQNA mengatakan, “Sebagian besar media Barat, termasuk saluran satelit, jaringan radio, surat kabar dan media di barat, mengetengahkan gambar-gambar tidak nyata tentang Islam.”

Mengacu pada pengaruh lobi Zionis di media Barat, ia mengatakan: "Media-media ini setiap hari berusaha menyembunyikan fakta dan realitas Islam dan berusaha membuat orang Eropa takut pada Muslim, baik Eropa atau Arab atau kelompok etnis lain."

Pemecah Belah Media Barat

Perempuan intelektual ini berbicara tentang upaya media Barat untuk memecah-belah Syiah dan Sunni serta perbagai partai: misalnya, di kota tempat saya tinggal, setidaknya ada 12 pusat khusus Ahlusunah, yang sayangnya masing-masing terpisah dan masing-masing berjalan mengikuti kebijakannya sendiri, sementara mereka bisa saling melengkapi dan bergerak bersama. Sayangnya, kami berada dalam situasi seperti itu dan kami terus-menerus berusaha memperbaiki citra buruk media Eropa dan Barat tentang Islam dengan fasilitas yang kami miliki dan diizinkan untuk digunakan.

Dengan mengisyaratkan bahwa sebagian besar orang Eropa sangat bermoral dan pencari kebenaran, ketua lembaga ini menyatakan: Penyensoran fakta oleh media Barat dan Islamophobia dan ketakutan akan Islam telah menyebabkan banyak orang Eropa tidak memiliki gambaran dan citra tentang Islam yang benar.

Terkait cara untuk mengatasi tantangan ini, dia menjelaskan: Kami pergi ke jalan-jalan dan berbicara dengan orang-orang, memberi mereka hadiah, mengundang mereka ke masjid untuk berpartisipasi dalam acara mereka, dan mereka sangat terkejut dan mengakui bahwa kita tahu kebenaran, media-media telah menyesatkan kami, sekarang kami tahu kebenaran kalian dan akan senang bersama kalian, jika Anda masih punya agenda, beri tahu kami. Kami akan hadir di tengah-tengah kalian.

Bertatap Muka

Lebih lanjut ia mengatakan, kami berinteraksi dengan cara ini dan bertatap muka, dengan individu yang mencari perlindungan dalam filosofi" Buddha ", dan menjelaskan kepada mereka bahwa Islam penuh dengan hak asasi manusia dan hukum, dan Alhamdulillah kami melihat beberapa mualaf masuk Islam.

Mengacu pada pemberian hak-hak perempuan dalam Islam, ia berkata: Eropa menganggap seorang perempuan Muslim sebagai makhluk sederhana, terpinggirkan, tertindas yang dikurung di rumahnya dan suaminya berdiri sebagai algojo terhadapnya. Mereka terkejut ketika mereka melihat saya dengan hijab dan berkata: Bagaimana seorang perempuan berkerudung bisa menjadi ahli bedah dan ini membuka pintu untuk percakapan tentang kerudung dan sudutnya serta kewajibannya sebagai perempuan dalam Islam. Ini mungkin jelas di negara-negara Islam, tetapi di negara-negara Eropa itu telah menghasilkan hasil yang baik dan dalam beberapa kasus telah menyebabkan orang Eropa masuk Islam.

Ketua lembaga Eropa perempuan pengikut Ahlulbait as menyatakan: Sayangnya, Amerika dan Zionis berusaha memecah-belah kaum muda agama Islam, sementara opini publik Barat tidak percaya pada perang dan setiap perang menyebabkan musibah.

Dengan mengisyaratkan pengaruh lobi AS-Zionis dalam ekonomi global, perempuan itu berkata, “Dunia Muslim telah jatuh miskin karena ketergantungan pada beberapa penguasa asing, sehingga kaum muda di beberapa negara Islam dapat dengan mudah dibeli dengan uang untuk menjalani kehidupan yang makmur; karenanya ironisnya mereka kehilangan wawasan dan tidak tahu ke mana mereka pergi.”

Pengaruh Lobi Zionis di Media Barat, Merupakan Tantangan Penting Bagi Umat Islam

Dia menggambarkan ekstremisme dan radikalisme sebagai tantangan penting lainnya di dunia Muslim dan mengatakan: "Ekstremisme bukan hanya pembunuhan dan menggunakan senjata yang merusak, tetapi ekstremisme dapat mencakup semua aspek kehidupan, baik politik maupun sosial. Kita perlu memiliki kesadaran dan kewaspadaan yang cukup untuk membangunkan kaum muda dan mencari tahu dengan siapa mereka akan berinteraksi dan apa yang akan mereka lakukan, karena kebijakan kekuatan Barat adalah bahwa segera setelah misi pemuda ini selesai dan tujuan mereka tercapai, mereka akan menolak dan melenyapkannya.

Di penghujung, ketua lembaga Eropa perempuan pengikut Ahlulbait as ini menggarisbawahi pentingnya mengadakan Konferensi Internasional Persatuan Islam di Teheran dan berkata: menurut kami, pertemuan ulama dan pakar umat Islam dalam konferensi ini setiap tahun dan diskusi tentang masalah yang berkaitan dengan dunia Islam, serta cara dan strategi untuk melindungi hak-hak Ahlulbait as, Quds suci, dan situs-situs Islam melawan penindasan dunia, sangat penting dengan memanfaatkan kemampuan, kapasitas, dan kemungkinan yang ada.

 

https://iqna.ir/fa/news/3859696

captcha