IQNA

Ketua Persatuan Ulama Muslim Internasional:

Normalisasi Hubungan dengan Zionis Adalah Haram

12:57 - September 02, 2020
Berita ID: 3474556
TEHERAN (IQNA) - Ketua Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) menekankan bahwa istilah "normalisasi hubungan" adalah ungkapan baru tentang rezim Zionis di mana dengan berlalunya hal tersebut menghendaki orang-orang Arab melupakan perampasan, pendudukan atas tanah Palestina dan penggusuran penduduknya.

Pusat informasi Palestina melaporkan, Ahmad al-Risouni saat wawancara dengan majalah al-Shorouk Aljazair menekankan, “Orang yang membenarkan normalisasi hubungan (dengan musuh Zionis) sebenarnya menjalankan kehendak waliyul amr dan wali nikmat.”

Dia menambahkan: Normalisasi hubungan dengan penjajah Zionis dilarang menurut syariat Islam dan tujuan normalisasi hubungan dengan rezim Zionis adalah untuk mengeluarkan rezim dari keadaan sulit yang disebabkan oleh penentangan yang kuat dari bangsa-bangsa di wilayah tersebut.

Ketua IUMS menyatakan bahwa normalisasi hubungan antara beberapa negara Arab dengan rezim Zionis sebenarnya adalah layanan untuk rezim ini dan garis keselamatan untuknya serta akan melanjutkan pendudukan rezim ini dan memberikan upah atas kejahatannya terhadap rakyat Palestina dan mendorong rezim ini untuk meningkatkan kejahatannya.

Ahmad al-Risouni juga menyatakan bahwa normalisasi hubungan akan membuka jalan bagi rezim pendudukan Zionis untuk mendominasi wilayah tersebut.

Al-Risouni menyatakan bahwa tidak hanya syariat Islam, tetapi juga semua nilai moral dan kemanusiaan sangat menentang segala bentuk normalisasi hubungan dengan rezim Zionis.

Dia menekankan bahwa boikot normalisasi hubungan sejatinya adalah boikot penindasan, perampasan, pendudukan dan kejahatan serupa lainnya yang dilakukan oleh Zionis sejak 80 tahun yang lalu dan terlepas dari pembahasan syariat, ini adalah posisi politik yang jelas dan adil, itulah sebabnya kami melihat bahwa beberapa orang Yahudi sekularis juga menentang normalisasi hubungan dengan rezim Zionis. (hry)

 

3920129

captcha