“Ribuan orang Mali berdemonstrasi pada Jumat, 4 November, yang mengecam penayangan video berisi "kata-kata hujat" terhadap Alquran dan Islam,” menurut Iqna, mengutip AFP.
Demonstrasi ini diselenggarakan oleh Dewan Tinggi Islam Mali dan Organisasi Islam negara ini di Jalan Istiqlal di pusat kota Bamako, ibu kota negara ini.
"Apa yang terjadi tidak bisa dimaafkan. Siapa pun yang membuat pernyataan penghujatan ini harus ditangkap dan diadili," kata Sheikh Abdullah Fadega, imam jemaah dan salah satu ulama Muslim terkemuka Mali, kepada AFP di tengah kerumunan demonstran.
Polisi mengumumkan jumlah demonstran ribuan; namun penyelenggara demonstrasi ini menekankan bahwa lebih dari satu juta orang berpartisipasi dalam demonstrasi ini.
Habi Diallo, seorang pria berusia empat puluh tahun dan juga seorang guru di sebuah sekolah Alquran di Bamako, mengatakan kepada AFP di sela-sela demonstrasi: "Kami ingin dialog antar agama dan bahwa setiap orang menghormati agama orang lain."
Pada spanduk-spanduk yang dibawa oleh para demonstran, tertulis sejumlah kalimat seperti "tidak menghina" dan "tidak ada lagi serangan terhadap Islam dan Nabi Muhammad (saw) dilarang".
Kantor kejaksaan di Bamako mengatakan kepada AFP bahwa enam orang, termasuk seorang penulis, telah ditahan karena menghina agama yang dapat mengganggu ketertiban umum. (HRY)