IQNA

Memperhatikan Allah dan Manusia; Komponen Doa yang Paling Penting

9:52 - March 27, 2023
Berita ID: 3478180
TEHERAN (IQNA) - Doa yang dipanjatkan seseorang kepada Allah swt di waktu sahar harus mengangkatnya ke dua arah; Di satu sisi, dia memperhatikan Allah swt, dan di sisi lain, perhatiannya kepada Allah swt ini tidak menyebabkan lalai terhadap penderitaan masyarakat.

Hujjatul Islam wal Muslimin Mohammad Soroush Mahallati, profesor tingkat tinggi hauzah ilmiah, dalam sesi "Penjelasan Doa Sahar", menjelaskan beberapa masalah pendahuluan tentang pentingnya doa, yang sebagian dapat Anda baca di bawah ini :

Bahasa doa adalah bahasa khusus, tetapi tidak dalam arti bahwa audiensnya berbeda dengan audiens biasa. Karena manusia berbagi rahasia dan kebutuhan dengan Allah swt, dan dalam percakapan lain, manusia berbicara dengan manusia.

Tetapi pada saat yang sama, ada perbedaan yang serius di sini: Tema yang diangkat di sini tidak disebutkan dalam percakapan lain. Sejumlah doa seperti doa Kumail, doa Abu Hamzah Tsumali, munajat Sya’baniyah, doa sahar, dll., yang diturunkan kepada kita dari para maksumin (as), memiliki perbedaan yang serius dengan hadis-hadis lainnya. Meskipun semua ini disampaikan oleh para imam (as), namun para imam kita (as) menggunakan satu literatur ketika mereka berbicara dengan sejumlah manusia, dan ketika mereka berbicara dengan Allah dalam bentuk doa dan munajat, mereka menggunakan literatur lain.

Dua perbedaan mendasar antara doa dan hadis lainnya

Perbedaan pertama adalah bahwa doa mengungkapkan pengetahuan yang lebih tinggi dari tingkat masyarakat umum. Para Imam (as) biasanya berbicara pada tingkat pemikiran mereka dalam percakapan yang mereka lakukan dengan para sahabatnya; sebuah kata yang dapat dipahami, dicerna dan dimengerti bagi mereka. Di sini ada khalayak umum, dan pemahaman khalayak umum merupakan kriteria untuk memilih pengetahuan. Tetapi ketika mereka berdoa dan bermunajat kepada Allah swt, batasan bahasa ini tidak ada; karena isu tersebut tidak diangkat untuk masyarakat umum dan tidak perlu mempertimbangkan pemahaman masyarakat.

Karena alasan ini, banyak poin-poin halus yang ada dalam doa tidak terlihat dalam hadis biasa, dan banyak ajaran mendalam yang diungkapkan dalam doa para Imam (as) tidak terlihat dalam hadis lain. Doa sahar merupakan salah satu doa yang memiliki keistimewaan demikian.

Perbedaan kedua adalah bahwa para imam tidak menghadapi batasan sosial dan politik dalam bahasa doa; untuk itu, dalam ruang doa terkadang mereka membahas beberapa masalah politik yang tidak dapat ditemukan dalam hadis-hadis lain.

Misalnya doa yang dibacakan pada salat qunut witir (rakaat terakhir salat malam); mencakup berulang kali permintaan ampun dan mengingat orang-orang mukmin serta memintakan pengampunan bagi mereka. (HRY)

 

4046515

captcha