IQNA

Metode Pendidikan Para Nabi; Musa (as)/ 14

Harapan yang Dihidupkan Nabi Musa (as)

15:42 - July 19, 2023
Berita ID: 3478661
TEHERAN (IQNA) - Metode pendidikan Nabi Musa (as) terutama untuk menciptakan harapan bagi para pendengarnya, mercusuar bagi para pendidik generasi sesudahnya.

Salah satu metode pendidikan yang membuat keinginan seseorang untuk melatih mendidih dari dalam dirinya dan pendidihan ini berdampak dalam pekerjaannya adalah dengan menciptakan harapan dalam diri peserta pelatihan. Harapan digunakan di tempat di mana seseorang percaya bahwa sesuatu yang baik akan terjadi di masa depan dan mengharapkannya terjadi. Yang dapat dipahami dari penggunaan kata tersebut adalah bahwa harapan adalah keinginan untuk memperbaiki keadaan ketika ada ketakutan bahwa keadaan tidak akan membaik.

Allah swt, yang merupakan guru terbesar dan terbaik, menggunakan metode ini dalam Alquran dan berfirman:

إِنْ تَجْتَنِبُوا کَبائِرَ ما تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُکَفِّرْ عَنْکُمْ سَیِّئاتِکُمْ وَ نُدْخِلْکُمْ مُدْخَلاً کَریما

Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga). (QS. An-Nids: 31)

Dalam beberapa ayat Alquran, Allah swt berusaha untuk memperluas rahmat-Nya yang mencakup kondisi manusia dengan menciptakan harapan dan dengan demikian membimbing mereka. Juga, memperhatikan sifat-sifat Allah, yang disebutkan berkali-kali dalam Alquran, menciptakan harapan di hati manusia, sifat-sifat seperti Ghaffar al-Dzunub (pengampuni dosa), Rahman (pengasih), Rahim (penyayang), Tawwab (penerima taubat) dan lain-lain.

Nabi Musa (as), yang merupakan utusan Allah, juga menggunakan metode ini:

  1. Menciptakan harapan pada mereka yang bersabar

Ketika keputusan Fira’un untuk membunuh semua anak laki-laki dan menjaga anak perempuan tetap hidup diumumkan. Ketakutan yang mendalam membayangi Bani Israel dan membuat mereka sangat khawatir, Nabi Musa (as) menanamkan benih harapan di hati mereka dengan pernyataan yang efektif dan tajam:

قالَ مُوسى لِقَوْمِهِ اسْتَعینُوا بِاللهِ وَ اصْبِرُوا إِنَّ الْأَرْضَ لِلّهِ یُورِثُها مَنْ یَشاءُ مِنْ عِبادِهِ وَ الْعاقِبَةُ لِلْمُتَّقین

“Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa". (QS. Al-A’raf: 128)

Dan kisah Bani Israil di dalam Alquran menunjukkan bahwa mereka mengikuti petunjuk tersebut dan bersabar hingga janji Allah terpenuhi.

  1. Menciptakan harapan pada yang tertindas

Bani Israel, yang lelah dengan penganiayaan Firaun, berkata kepada Musa (as):

قَالُوا أُوذِينَا مِنْ قَبْلِ أَنْ تَأْتِيَنَا وَمِنْ بَعْدِ مَا جِئْتَنَا قَالَ عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُهْلِكَ عَدُوَّكُمْ وَيَسْتَخْلِفَكُمْ فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرَ كَيْفَ تَعْمَلُونَ

Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu.” (QS. Al-A’raf: 129)

Mengacu pada kehancuran Firaun dan datangnya kekuasaan Bani Israel, Nabi Musa (as) memberi mereka harapan bahwa peristiwa ini akan segera terjadi. (HRY)

 

Kunci-kunci: Alquran  ، Metode Pendidikan ، Musa ، Harapan
captcha