IQNA

Metode Pendidikan Para Nabi; Musa (as)/ 20

Amar Makruf dan Nahi Munkar dalam Kisah Nabi Musa

8:49 - August 21, 2023
Berita ID: 3478800
TEHERAN (IQNA) - Biasanya bangsa-bangsa yang menjadi sasaran kemurkaan Allah dalam Alquran adalah karena apa yang mereka lakukan, misalnya kaum Luth binasa karena penyebaran homoseksualitas dan kaum Nuh karena musyrik dan menyembah berhala. Tapi di dalam Alquran ada orang yang binasa karena meninggalkan perbuatan atau tidak melakukan perbuatan.

Salah satu metode pendidikan yang biasanya kurang dipahami oleh masyarakat adalah amar makruf dan nahi munkar. Makruf adalah perbuatan dan keadaan yang dianggap baik menurut syariat atau akal, dan munkar adalah sesuatu yang dianggap jelek dan tidak disukai menurut syariat atau akal. Nahi munkar berarti menyuruh atau menganjurkan seorang muslim kepada orang lain untuk tidak melakukan apa yang dianggap buruk menurut akal atau syariat Islam.

Metode ini, berbeda dengan metode mauizah, tidak memiliki aspek persuasi dan motivasi internal, tetapi juga disertai dengan semacam kewajiban atau larangan eksternal. Dalam kasus-kasus sebelumnya; pembina berusaha menciptakan motivasi internal dalam diri individu untuk bertindak, sehingga individu bertindak berdasarkan pada motivasi tersebut; namun dalam amar makruf dan nahi munkar, aspek persuasi kurang kentara dan aspek tekanan dari luar untuk membuat seseorang bertindak lebih menonjol.

Di bidang pelatihan, pembina berusaha mengkoordinasikan anak didiknya (peserta pelatihan) dengan tujuan dan program-program pelatihan, dan untuk tujuan ini, serangkaian perilaku yang koheren dan bertujuan dikeluarkan darinya untuk mempengaruhi anak didiknya. Masing-masing rangkaian perilaku dan aktivitas ini disebut "metode". Dan amar dan nahi dengan melihat definisnya dapat menjadi “metode” dan membantu pendidik dalam merealisasikan tujuan pendidikan; karena sebagaimana telah disebutkan, amar berarti memerintahkan untuk melakukan sesuatu dan nahi berarti mencegah dan melarang untuk melakukan sesuatu.

Dalam kisah Musa dan Bani Israel, amar makruf dan nahi munkar memiliki pengaruh yang besar, sehingga mereka yang melakukan nahi munkar melihat akibat dan akhir dari mereka yang tidak melakukannya, bagaimana mereka dihukum: Allah berfirman dalam surah Al-A’raf ayat 165: “Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.” Dalam ayat ini, Allah dengan jelas menyatakan bahwa di kalangan Bani Israel dan para sahabat, sekelompok yang melakukan nahi munkar diselamatkan, dan yang lainnya dibinasakan. Di antara mereka yang binasa adalah kelompok yang menentang dosa-dosa umatnya dan mereka binasa hanya karena mereka tidak melakukan nahi munkar.

Di tempat lain, Nabi Musa sendiri memerintahkan Bani Israel untuk amar makruf dan berbuat baik:

فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ وَأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُوا بِأَحْسَنِهَا

“Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya”. (QS. Al-A’raf: 145)

Dalam ayat ini, Allah swt memerintahkan Musa agar memerintahkan Bani Israel (kata perintah digunakan dalam ayat tersebut) untuk mengikuti kitab Taurat. Tentu saja, persoalan Nabi Musa tidak berhenti sampai di sini dan ini hanya disebutkan sebagai contoh saja.

Sumber: Disertasi Kajian Analitik Aspek Pendidikan Nabi Musa (as) dalam Alquran/ Maryam Sheikh

Disertasi Metode Pendidikan Akhlak dalam Kisah Nabi Musa as dalam Alquran / Rana Zaidi. (HRY)

captcha