Hujjatul Islam Seyed Mostafa Hosseini Neishaburi, Kepala Pusat Internasional Alquran dan Dakwah Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam dan anggota Konferensi Internasional Madrasah Nasrullah, yang diadakan di Teheran pada Sabtu pagi kemarin, 9 November, bertepatan dengan peringatan 40 hari kesyahidan almarhum Sekretaris Jenderal Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah) dalam wawancara dengan Iqna, mengatakan tentang dimensi kepribadian Syahid Sayyid Hasan Nasrullah: Salah satu ciri Syahid Sayyid Hasan Nasrullah adalah ia memiliki banyak sisi kelapangan dada dalam kondisi yang sangat sulit, dan hal ini tidak mungkin terjadi kecuali seseorang itu benar-benar berserah diri dan menjadi muslim yang sejati. Sebagaimana firman Allah dalam Alquran:
اَفَمَنْ شَرَحَ اللّٰهُ صَدْرَهٗ لِلْاِسْلَامِ فَهُوَ عَلٰى نُوْرٍ مِّنْ رَّبِّهٖۗ
“Maka, apakah orang yang Allah bukakan hatinya untuk (menerima) agama Islam, lalu mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang hatinya membatu)?” (QS. Az-Zumar: 22)
Sejatinya, Syarh Sadr ini, yang menunjukkan kesabaran dan perkembangan eksistensi manusia, dapat terlihat dalam adegan-adegan yang sangat sulit, yang menimpa beliau dalam perjuangan melawan musuh di tahun-tahun ini.
Menurutnya, ciri kedua dari kepribadian Qurani Sayyid Perlawanan adalah rasionalitas dan kebijaksanaan dan menyatakan: “Rasionalitas dan kebijaksanaannya memberikan banyak kontribusi dimana beliau sebagai sumber karya, dan banyak keberhasilan dan kemenangan di bidang perlawanan dan Front Islam terkait dengan karakteristik beliau dalam kepemimpinan Hizbullah.
Hosseini Neishaburi menambahkan, dimensi kepribadian ketiga yang dapat dianggap sebagai ciri Qurani dari syahid yang mulia ini adalah beliau sangat kuat di bidang manajemen strategis.
Kepala Pusat Internasional Alquran dan Dakwah Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam menambahkan, ciri lain yang sangat penting yang dapat disebutkan dalam keberadaannya sebagai ciri Qurani adalah perjuangan dan keberaniannya. Sebuah topik yang telah disebutkan dalam Alquran.
Di penghujung, Hujjatul Islam Neishaburi berkata: “Karakteristik lain yang dapat disebutkan pada karakter Qurani Syahid Nasrullah adalah keakraban dengan Alquran, doa, ibadah dan penghambaan.”
Selain itu, konferensi Madrasah Nasrullah diadakan mulai pukul 9:00 hingga 17:00 hari Sabtu, 9 November, dalam dua sesi, pagi dan sore, dengan kehadiran tamu dalam dan luar negeri serta manajer senior sistem. Program pagi mencakup kuliah umum dan program sore mencakup pertemuan-pertemuan khusus.
Poros utama konferensi ini didedikasikan untuk mengkaji berbagai aspek intelektual dan epistemik kepribadian Sayyid Hasan Nasrullah dengan tujuan meneladani dan menjelaskan peran pemimpin perlawanan di masa depan. (HRY)