Menurut Iqna dari Fars, Hujjatul Islam wal Muslimin Ebrahim Kalantari, perwalian haram suci Shah Cheragh (as) pada Senin, 11 November, pada konferensi pers Kongres Internasional "Pemikiran Alquran Ayatullah al-Udzma Imam Khamenei" yang diadakan di haram suci ini, menyatakan diskusi pertama untuk menyelenggarakan kongres ini diadakan sekitar empat tahun lalu dengan pengurus Jamiah al-Mustafa (saw) di provinsi Qom dan dengan partisipasi dari sejumlah universitas dan hauzah ilmiah.
Dia menyatakan bahwa pada hari Rabu, 13 November, Konferensi Internasional Pemikiran Alquran Ayatullah Khamenei ke-7 diadakan mulai pukul 08:00 hingga 17:00 di haram suci Shah Cheragh (as), dan menyatakan: “Kongres ini memiliki tiga aspek, dimana ketiganya ini harus diperhatikan. Pentingnya Alquran dalam dunia Islam dan dunia kemanusiaan menjadi aspek pertama dalam kongres ini.”
Ebrahim Kalantari menyatakan aspek kedua dari kongres ini adalah pentingnya pemikiran Alquran Pemimpin Tertinggi. “Ayatullah Khamenei adalah salah satu pemimpin terkemuka di dunia, dan dunia semakin akrab dengan pemikirannya dari hari ke hari, sehingga pengenalan tokoh ini kepada masyarakat patut menjadi agenda, karena sebagian hidupnya dihabiskan di bidang Alquran dan penafsiran kitab suci ini. Dari tahun 1343 hingga 1356, beliau terus mengadakan pertemuan-pertemuan penafsiran Alquran,” ucapnya.
Pengelola haram suci Shah Cheragh (as) mengatakan: “700 halaman tafsir tentang Alquran, mengadakan kelas-kelas tentang Alquran selama 13 tahun terus menerus adalah salah satu kegiatan Alquran dari Pemimpin Tertinggi, dan pencapaian ini harus diperkenalkan kepada generasi muda.”
Ebrahim Kalantari menganggap dimensi ketiga Kongres ini adalah kepemimpinan spektakuler Pemimpin Tertinggi Revolusi dan berkata: “Revolusi Islam Iran dianggap sebagai revolusi rakyat terbesar di dunia, yang dipimpin oleh Ayatullah Khamenei; sebuah kepemimpinan yang dikelola berdasarkan pemikiran dan ajaran Alquran serta ajaran suci Alquran yang berdasarkan tadabbur dan pemikiran Pemimpin Tertinggi merupakan landasan bagi pergerakan Revolusi Islam di dunia.”
Dia menekankan bahwa bagian utama dari konferensi ini berkaitan dengan isu-isu dunia, dunia Islam, isu-isu Gaza, Lebanon dan menghadapi arogansi. “Haram suci Shah Cheragh (as) menjadi tuan rumah dari sesi ke-7 kongres ini, dan Jamiah al-Mustafa al-Alamiyah Qom, kantor, pelestarian dan perbit karya-karya kepemimpinan, sejumlah universitas dan pusat intelektual dan budaya serta kotamadya Shiraz termasuk di antara kolaborator dalam penyelenggara pertemuan ini,” ucapnya.
Hujjatul Islam wal Muslimin Seyed Isa Mostarhami, anggota dewan ilmiah Universitas Internasional Jamiah al-Mustafa (saw) dan wakil ilmiah Konferensi Internasional Pemikiran Alquran Imam Khamenei, juga mengisyaratkan bahwa ada lebih dari 180 pusat yang berbeda bekerja sama untuk konferensi ini dan menjelaskan beberapa kelompok kerja telah mempertimbangkan 20 poros dan 73 lokakarya ilmiah telah diadakan mengenai pemikiran Pemimpin Tertinggi; dalam hal ini, 200 pertemuan pendahuluan telah diadakan di bidang ini.
Seyed Mostarhami menambahkan: “Kami telah menerima 2.977 abstrak dan 2.156 artikel asli. Kami memiliki artikel dalam 22 bahasa dan 30 kebangsaan, dan tentu saja, penilaian artikel sangat ketat.”
“Dari 2.156 artikel yang diterima, sebanyak 845 artikel, separuhnya sudah dicetak dalam bentuk tertulis dan separuh lagi akan tersedia untuk umum dalam bentuk software,” ucapnya. (HRY)